Sukses

Tak Bisa Ikut Kelas Online karena Tak Punya Ponsel, Siswa Miskin di India Pilih Bunuh Diri

Karena tak memiliki ponsel dan tak bisa mengikuti pembelajaran daring, seorang siswi di India memilih bunuh diri

Liputan6.com, New Delhi - Sebagian besar siswa di seluruh dunia kini harus melakukan pembelajaran seccara online sejak pandemi Virus Corona melanda. Bagi mereka yang memiliki ponsel atau laptop dengan akses internet yang baik, tentu ini bukanlah sebuah masalah.

Sayangnya, masih banyak dari para siswa yang tak mampu membeli ponsel atau laptop serta tak memiliki akses ke internet. Hal ini tentu saja akan menyulitkan mereka untuk mengikuti pembelajaran.

Seorang anak berusia 14 tahun dari Kerala, India, diduga mengakhiri hidupnya karena tak memiliki TV atau ponsel. Ini membuatnya tak bisa mengikuti pembelajaran seperti yang seharusnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Membakar dirinya

Melansir dari Al-Jazeera, siswa tersebut hilang dari rumahnya dan ditemukan tewas di sebuah tempat sepi di dekat rumahnya. Tubuhnya hangus dan sebotol minyak tanah kosong ditemukan di dekatnya.

Polisi yang mengusut kasus tersebut yakin gadis itu membakar dirinya sendiri. Ayah sang gadis yang hanya bekerja sebagai buruh harian, hampir tak ada penghasilan selama lockdown yang diberlakukan di negara itu.

 

3 dari 5 halaman

Tak punya uang untuk beli ponsel

Menurut sang ayah, mereka memiliki TV di rumah tapi dalam keadaan rusak. Malangnya, pria itu juga mengaku tak memiliki uang untuk membelikan anaknya ponsel.

"Saya tak bisa memperbaiki TV itu, juga tak mampu membeli ponsel untuknya. Saya bilang mari kita cari cara lain setelah pergi ke rumah teman. Saya tak tahu mengapa dia melakukan itu."

 

4 dari 5 halaman

Kesulitan keuangan

Beban keuangan keluarga itu semakin berat setelah sang ibu baru melahirkan beberapa minggu yang lalu. Ini membuat mereka benar-benar kesulitan dengan keuangan.

"Keluarga itu sangat kesulitan dan gadis itu khawatir pendidikannya terpengaruh," kata seorang pejabat senior kepolisian kepada NDTV.

"Laporan awal menunjukkan dia kesal karena tak memiliki akses ke TV atau kelas online sejak dimulai," tambahnya.

 

5 dari 5 halaman

Didemo aktivis

Menteri pendidikan setempat telah meminta laporan dari pejabat pendidikan tingkat distrik terkait insiden tragis tersebut. Aktivis mahasiswa sejak itu telah turun ke jalan di Kerala untuk memprotes kematian gadis itu.

Mereka menyoroti ketidaksetaraan antara murid-murid di daerah miskin dan pedesaan yang jauh lebih kecil kemungkinannya dapat belajar secara online sejak lockdown dilakukan.

"Seharusnya siswa miskin dapat memperoleh komputer atau ponsel dengan pinjaman tanpa bunga untuk menghindari kasus serupa di masa depan," pungkas salah satu pengunjuk rasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.