Sukses

5 Sekolah Paling Tak Biasa dan Berbahaya di Dunia

Sekolah-sekolah ini beda dengan apa yang biasa Anda ketahui.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar sekolah pada dasarnya sama: ruang kelas, pelajaran, lapangan olahraga, dan lainnya. Namun, faktanya di dunia ini ada sekolah-sekolah yang tak biasa.

Berikut ini sekolah-sekolah paling tak biasa dan berbahaya di dunia seperti dilansir dari Brightside.

1. Gondola di atas sungai, Nepal

Sungai-sungai di Nepal bisa tak menentu. Saat air naik, mereka tak mungkin dilewati dengan berjalan kaki. Itulah sebabnya mengapa anak-anak di Nepal menggunakan 'tarplus' alias jembatan kawat/gondola.

Cara transportasi seperti ini dapat menyebabkan cedera tangan atau bahkan kematian. Tapi tak ada pilihan lain ketimbang tak bisa mendapatkan pendidikan untuk mengubah nasib.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Desa Atule'er, Cina

Di Desa Atule'er, pendidikan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan oleh anak-anak. Dengan menggendong ransel, mereka harus menaiki beberapa tangga yang menempel di dinding batu selama 90 menit untuk mencapai sekolah.

Pendakian semacam itu tentu sangat berbahaya. Maka dari itu, dibuat kebijakan program asrama sehingga anak-anak dapat pulang hanya dua kali sebulan.

 

3 dari 5 halaman

3. SD Gulu, Cina

SD Gulu mungkin sekolah paling terpencil di dunia. Ini terletak di Provinsi Sichuan, dengan lokasi di ketinggian, dan perjalanan satu arah memakan waktu 5 jam.

 

4 dari 5 halaman

4. Sekolah Menaklukkan Ular, India

Anak-anak orang Vadi biasanya memulai pendidikan menaklukkan ular di usia 2 tahun. Pendidikan itu memakan waktu 10 tahun.

Para anak perempuan diajarkan untuk bisa merawat ular. Sementara itu, anak laki-laki harus bisa menjadi penakluk ular yang tangguh.

 

5 dari 5 halaman

5. Sekolah Berburu Suami, Jepang

Karena tingkat karier yang ekstrem, ekspektasi tinggi, dan perkembangan yang sangat besar dari sektor kencan virtual, banyak perempuan berusia 30-ann di Jepang masih melajang.

Sekolah Berburu Suami mengajarkan mereka untuk menetapkan prioritas sehingga bisa menemukan suami dan memulai keluarga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini