Sukses

Rayakan Paskah di Rumah, Remaja Ini Ajak Anak Muda Amalkan Pancasila

Remaja ini mengajak anak muda lainnya mengamalkan Pancasila meski merayakan Paskah di rumah

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, umat Kristiani merayakan paskah di rumah masing-masing dalam upaya memutus penyebaran virus corona. Tema Paskah 2020 yang diusung oleh Keuskupan Agung Jakarta adalah : Amalkan Pancasila, Kita Adil Bangsa Sejahtera. Fokus dari tema tersebut mengarah kepada sila kelima  di tahun keadilan sosial ini.

Vincentius Allerio Jonathan, seorang remaja Katolik berbagi cerita inspiratif tentang caranya memaknai paskah meski merayakan rangkaian misa pekan suci secara daring dari rumah. Awalnya, remaja yang gemar bersepeda ini kecewa karena ia dan teman-teman misdinar—petugas yang seharusnya melayani di altar selama misa, menjadi absen bertugas di Gereja.

Namun laki-laki yang aktif sebagai ketua misdinar di Gereja Katolik Santo Bonaventura ini mematuhi aturan pemerintah dengan berdoa di rumah sebagai bentuk kepeduliannya untuk mencegah penyebaran virus. Remaja yang akrab disapa Jojo ini memberi contoh penerapan sila ke-5 dalam kehidupan berorganisasi sebagai pesan paskah yang harus dijalankan.

"Jadi kalo aku bikin satu kebijakan di organisasi, aku akan voting dulu, nanti ajak anak-anak di tim pilih dan dengerin semua pendapat," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Keadilan sosial  bermakna meratanya kesejahteraan untuk seluruh masyarakat, tidak hanya berpihak pada kelompok tertentu saja. Jojo pun mencontohkan implementasi keadilan di lingkungan sekolah.

"Kita dalam temenan nggak usah pilih-pilih. Temenan atau setim pas kerja kelompok sama siapa aja tanpa lihat latar belakangnya, nggak beda-bedain," tutur laki-laki asal Jakarta ini.

Saat Hari Pangan Sedunia, Jojo juga berbagi makanan bersama teman-teman di sekolahnya. Jojo menyoroti pandemi corona yang berdampak pada berkurang bahkan hilangnya penghasilan bagi pengemudi ojek online maupun pekerja buruh harian.

Remaja kelahiran 2003 ini mengajak anak muda untuk berperan dan peka terhadap perubahan sosial di masyarakat, dengan berdoa agar pandemi ini berakhir. Tak hanya itu, penyuka rendang ini juga mengajak teman-teman sekolah, para tetangga untuk berbagi makanan untuk pengemudi OJOL dan pekerja harian, berbagi APD untuk tenaga medis, membantu mendistribusikan masker, handsanitizer kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Jadi jangan kita borong alat-alat itu untuk diri sendiri tapi berbagi ke orang yang memerlukan," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Menurut Jojo, masyarakat dapat terlibat langsung atau menjadi penyalur informasi sehingga orang-orang yang ingin berbagi dapat menyalurkan bantuannya lewat info yang diberikan. Berbagi dan menjunjung tinggi keadilan tak harus dengan perbuatan besar.

Namun aksi kecil yang dilakukan dengan penuh empati dapat menjadi teladan bagi orang lain untuk melakukan hal baik yang sama. Jika banyak masyarakat tergerak untuk berbagi maka keadilan sosial dan kesejahteraan  dapat terwujud.

Sosok yang pernah mengikuti Ajang John Paul 2 Cup yang merupakan lomba antar Misdinar se-Keuskupan Agung Jakarta ini berharap meski masyarakat hanya merayakan paskah di rumah, kebahagiaan, berita baik, dan kegiatan berbagi harus terus berlangsung. Tidak menyebarkan info hoaks juga menjadi salah satu bentuk kepedulian.

"Tetap isi paskah di rumah bareng keluarga dengan kebaikan. Aku juga bikin hiburan, bikin template organisasi gereja aku. Biar nambah keakraban sama temen, trus taro di instagram. Sebar hal-hal baik lah," tutup Jojo.

 

Penulis

Patricia Astrid Nadia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.