Sukses

Bikin Kagum, Guru SD Buktikan Pentingnya Mencuci Tangan dengan Proyek Sederhana Ini

Proyek sederhana yang dilakukan seorang guru SD ini membuktikan pentingnya mencuci tangan dengan benar

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona yang bisa menular lewat sekresi si penderita membuat anjuran rajin mencuci tangan dengan benar semakin digalakkan. Meski mudah dilakukan, tak semua orang membiasakan mencuci tangan dengan benar baik setelah dari toilet atau beraktivitas di luar ruangan.

Jaralee Metcalf, seorang guru dari Idaho, Amerika Serikat, memutuskan untuk menunjukkan pada murid-muridnya pentingnya mencuci tangan dengan benar. Ia mengajak murid-murid di kelasnya melakukan sebuah proyek sederhana namun sangat penting.

Metcalf yang juga merupakan spesialis perilaku di Idaho Falls Elementary School mengaku bahwa ide proyek tersebut muncul karena ia lelah sering sakit setiap musim flu tiba. Penyebaran bakteri di kelas mungkin tak dapat dihindari, tapi ia ingin menunjukkan pada anak-anak mengapa mereka perlu mencuci tangan untuk membunuh kuman.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Titik Percobaan

Untuk menjelaskan bagaimana bakteri menyebar dan mengapa penting untuk sering mencuci tangan dengan benar, Metcalf mengajukan kegiatan kelas sederhana. Kepada anak-anak di kelasnya, ia menunjukkan berbagai tingkat kebersihan tangan dengan media roti putih.

 

Setiap anak diminta untuk mempersiapkan lima potong roti putih untuk percobaan tersebut. Tak lupa, Metcalf mengingatkan para siswa untuk membawa kantong plastik untuk roti-roti tersebut. Nantinya roti-roti itu akan dimasukkan ke dalam plastik dan diamati selama satu bulan.

 

 

3 dari 7 halaman

Proyek sederhana

Pada potongan roti pertama, para siswa diminta untuk menggosokkannya di masing-masing laptop mereka. Potongan roti kedua adalah bagian kontrol, tidak boleh disentuh, ditempatkan segera di kantong plastik dan diberi label "Segar & tak tersentuh."

Potongan roti ketiga dipegang oleh para siswa menggunakan tangan yang tak dicuci. Untuk roti keempat, seluruh kelas diminta mencuci tangan dengan air hangat dan sabut selama 20 detik dan menyentuh potongan roti tersebut. Sementara roti kelima, siswa diminta membersihkan tangan dengan hand sanitizer baru kemudian menyentuhnya.

 

 

4 dari 7 halaman

Hasil Percobaan

Satu bulan kemudian potongan roti yang digosokkan ke laptop, tampak lebih buruk ketimbang semua spesimen lainnya. Roti tersebut terlihat menghitam.

Metcalf menjelaskan pada siswanya bahwa laptop dan ponsel adalah benda yang paling kotor karena paling tersentuh tangan. Karena itu, ia juga menganjurkan siswanya untuk senantiasa membersihkan laptop mereka.

 

 

5 dari 7 halaman

Potongan roti ketiga

Roti ketiga yang disentuh dengan tangan yang kotor, terlihat berjamur di beberapa bagian. Ini membuktikan bahwa tangan yang kotor mengandung bakteri.

 

6 dari 7 halaman

Potongan roti yang kedua dan keempat

Potongan roti kedua tetap tampak bersih karena tidak disentuh langsung dengan tangan. Di sisi lain, potongan roti keempat yang disentuh dengan tangan yang dicuci dengan sabun dan air, terlihat bersih pula. Ini menunjukkan kepada siswa-siswa tersebut mengapa mereka harus sering mencuci tangan.

 

7 dari 7 halaman

Potongan roti kelima

Yang menarik adalah potongan roti yang disentuh dengan tangan yang dibersihkan dengan hand sanitizer, ternyata memiliki banyak bakteri juga. Ini adalah contoh yang jelas bahwa hand sanitizer tak dapat menggantikan bersihnya mencuci tangan dengan sabun yang benar.

Wanita itu kemudian membagikan hasil proyek itu di akun Facebook-nya untuk memberitahu orang tua agar mengajarkan anak mereka untuk mencuci tangan dengan baik. Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 72 ribu kali dan orang-orang sepakat dengan hasil dari proyek tersebut.

"Percobaan yang bagus untuk mengajak hidup bersih," tulis seorang netizen.

"Bagaimanapun, meski old school tapi mencuci tangan adalah yang terbaik," tulis yang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini