Sukses

20 Negara Teraman untuk Bertahan Hidup Saat Virus Mematikan Mengancam Dunia

Negara ini diklaim jadi yang teraman saat ada pandemik yang mengancam kehidupan manusia di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta Mewabahnya virus Corona masih terus menjadi perhatian dunia. Tak hanya di China, virus tersebut bahkan menjangkit korban dari berbagai belahan dunia lain seperti Jepang, Thailand, Filipina, Korea Selatan hingga Amerika Serikat.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bahkan telah resmi menetapkan wabah virus corona di Wuhan, China dalam status darurat global.

Keputusan ini diambil, karena jumlah kasus kematian akibat terjangkit virus Corona ini terus bertambah. WHO mendefinisikan darurat internasional sebagai kejadian luar biasa yang berisiko bagi negara lain dan memerlukan respon dunia yang terkoordinir.

Banyaknya negara-negara yang turut terjangkit virus ini membuat beberapa ilmuwan melakukan penelitian untuk melihat negara mana saja yang masih terbilang aman untuk bertahan hidup saat adanya serangan virus atau bencana yang mampu melenyapkan peradaban manusia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

20 negara

Seperti dilansir dari The Sun, penelitian berjudul 'The Prioritization of Island Nations as Refuges from Extreme Pandemics' itu akhirnya menemukan setidaknya ada 20 negara teraman yang bisa ditinggali jika terjadi wabah mematikan.

Dua orang ilmuwan yang terlibat Matt Boyd dan Nick Wilson mengatakan negara-negara ini dinyatakan aman usai dinilai berdasarkan karakteristik seperti, tempat tinggal, lokasi yang baik, sumber daya alam dan juga keharmonisan politik.

“Para ilmuwan telah melakukan penelitian tentang beberapa tempat teraman untuk tetap bertahan hidup saat sebuah pandemik secara tiba-tiba mengancam kehidupan manusia di seluruh dunia. Mereka mengurutkan (negara-negara) berdasarkan kemampuan untuk menghindari penularan dari wilayah lain,” tulis keterangan pada daftar negara-negara tersebut.

Meski begitu para ilmuwan yang terlibat mengatakan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan metodologi mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.