Aksi Kocak Monyet Lebih Suka Keripik Kentang daripada Pisang

Liputan6.com, Jakarta Peristiwa ini terjadi ketika seekor monyet menolak pisang sampai akhirnya mengambil segenggam keripik kentang di Thailand. Sekelompok orang yang berjalan-jalan di sepanjang pantai Bang Saen di Chon Buri, Thailand terkejut ketika kedatangan seekor monyet yang masuk ke jendela mobil mereka.

Dalam cuplikan videonya, ia menopang dirinya sendiri di tepi jendela kendaraan dengan kaki yang mencengkeram kuat agar tak terjatuh.

Awalnya, salah satu penumpang mengambil sepotong timun dari temannya dan menawarkan pada hewan pintar tersebut. Namun, monyet tersebut tampak ragu ketika ingin mengambilnya dan benar saja ia membuang timun dan tak mempedulikannya.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

Seekor anjing menunjukkan kasih sayang yang tak diduga-duga. Ia merawat seekor bayi monyet yang ditemukan terluka tanpa induknya.

2 dari 3 halaman

Menolak diberi pisang

Tak menyerah sampai di situ, penumpang terus ingin memberi makan pada monyet tersebut. Ia pun memberinya pisang.

Anehnya, pisang yang biasanya menjadi makanan pokok hewan tersebut justru membuangnya ke dalam mobil. Dalam videonya, penumpang masih tetap berusaha memberikan pisang, tetapi monyet itu tetap menolak.

Monyet tersebut masih tetap duduk di samping kaca mobil meskipun tak mendapatkan apa yang dia inginkan. Tak lama setelah itu, penumpang menawarkan keripik yang ia genggam. Tak disangka, monyet itu langsung melahap keripiknya. Sementara penumpang yang memberinya makan terlihat puas karena akhirnya monyet tersebut mau menerima.

3 dari 3 halaman

Monyet liar tak menemukan pisang

Dalam videonya lelaki tersebut bertanya beberapa hal pada monyet.

"Apakah kamu tidak menginginkan mentimun? Tidak. Kamu tidak mau pisang? Tidak. Jadi, Anda ingin makanan ringan. BAIK," ucap lelaki itu dilansir Dailymail Selasa (28/1/20).

Katherine Milton yang mempelajari diet pada primata selama beberapa dekade, mengklaim bahwa monyet liar tidak pernah menemukan pisang kecuali mereka berada di habitat manusia.

"Buah itu adalah tanaman domestik yang dibudidayakan dan tidak ditemui seperti manusia di supermarket," ujarnya.

Penulis:

Ulya Kaltsum