Sukses

Selain Gundala, 5 Film Ini Bawa Nama Indonesia ke Kancah Internasional

Tahun 2019 menjadi tahun yang membanggakan bagi industri perfilman Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2019 menjadi tahun yang membanggakan bagi industri perfilman Indonesia. Pasalnya, terdapat sejumlah film yang booming dan disukai banyak publik di dunia.

Memiliki alur dan cerita yang beragam, film produksi Tanah Air justru menghasilkan karya yang bagus dan menarik. Mulai dari genre horor, superhero lokal, hingga drama isu-isu politik. Beragamnya jenis film yang ada justru menjadikan Indonesia dapat bersaing di kancah film Internasional.

Nah, berikut sederet film produksi Tanah Air yang diputar hingga ke kancah Internasional, pada tahun 2019 yang dihimpun dari berbagai sumber.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Kucumbu Tubuh Indahku

Film Kucumbu Tubuh Indahku (Memories of My Body) tayang pertama kali di Festival Film Internasiional Venesia ke-75 pada awal September 2018.

Disutradarai oleh Garin Nugroho, film ini meraih penghargaan Venice Independent Film Critic 2018, kemudian menjadi film terbaik di Festival Des Continents 2018, dan Asia Pasific Screen Awards 2018.

Dibintangi oleh Mohammad Khan, film ini menceritakan insekuritas dalam menerima diri sendiri dari perspektif penari lengger. Tayang pada 28 April 2019, film ini menjadi perwakilan Indonesia dalam kategori Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards 2020.

3 dari 6 halaman

2. 27 Steps of My Way

Film ini tayang pertama kali di Busan Internasional Film Festival pada 2018. Selain itu, film berjudul 27 Steps of My Way juga telah mengikuti berbagai festival film internasional, di antaranya Cape Town Film Festival di Afrika Selatan dan Goteborg Film Festival di Swedia.

Film ini menceritakan tentang kisah May (Raihanun), korban pelecehan seksual yang mengalami trauma berat sejak usia 14 tahun.

Dibintangi oleh Lukman Sardi dan Raihanun, film ini mendapat penghargaan sebagai film terbaik (Golden Hanoman Award) kategori ‘Film Panjang Asia’ terbaik di Jogja NETPAC Asian Film Festival pada November 2018.

Selain itu, film 27 Steps of My Way ini tayang 29 April 2019 dan mendapat penghargaan internasional di ajang The 3rd Malaysia Golden Global Awards (MGGA 2019), Malaysia Internasional Fim Festival, Juli 2019 dan membawa dua penghargaan.

4 dari 6 halaman

3. Gundala

Film yang terinspirasi dari karakter pahlawan super Indonesia, tahun 1969 ini dalam satu pekan mampu menembus angka satu juta penonton di bisokop domestik.

Film karya Harya Suraminata ini bukan hanya berprestasi di Tanah Air, melainkan juga di luar negeri. Film ini ikut dalam Festival Film Toronto 2019 untuk ditayangkan pada kategori Midnight Madness, bersama dengan film bergengsi lainnya, seperti The Capote Tapes, The Cave, Citizen K, hingga Joker.

Gundala menjadi film yang pertama kali menggunakan tata suara Dolby Atmos yang rilis di bioskop pada 29 Agustus 2019.

5 dari 6 halaman

4. Hiruk-pikuk Si Alkisah (The Science of Fictions)

Digarap oleh sutradara muda Yosep Anggi Noen, film ini mampu meraih sejumlah festival film internasional di tahun 2019. Film ini bahkan sudah mengembara di Film Festival Busan dalam program “A Window on Asian Cinema” pada Oktober.

Selain itu, Hiruk Pikuk Si Alkisah (The Science of Fictions) juga masuk dalam Festival Film Internasional Tokyo, di program “World Focus” pada November.

Film ini akan tayang 2020 mendatang di Indonesia, dan sebelumnya sudah tayang dan memenangkan Special Mention Award di Locarno International Film Festival.

6 dari 6 halaman

5. Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) dan “Folklore: A Mother’s Love”

Film nasional dengan genre horor ini melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Film karya Joko Anwar ini ditayangkan dalam festival film Sundance 2020, pada kategori Midnight.

Sementara film garapan Joko Anwar lainnya, Folklore Mother’s Love, telah diputar dalam ajang Tokyo International Film Festival 2019.

Penulis : 

Ulya Kaltsum 

Politeknik Negeri Jakarta 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.