Sukses

Stop Lapisi Dudukan Kloset dengan Tisu, Ini Alasannya

Beberapa individu bahkan sangat menjaga kebersihan dirinya saat masuk ke dalam toilet umum.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi segelintir individu, pengalaman menggunakan toilet umum terkadang kurang menyenangkan karena tidak semua toilet umum terjaga kebersihannya.

Beberapa individu bahkan sangat menjaga kebersihan dirinya saat masuk ke dalam toilet umum. Biasanya publik, khususnya para perempuan terbiasa menempatkan sehelai tisu gulung--yang disediakan di toilet umum-- untuk melapisi dudukan kloset.

Hal tersebut dimaksudkan agar mencegah mikroba masuk ke kulit. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa melapisi dudukan toilet dengan tisu tidak menjamin melindungimu dari bakteri.

Berikut penjelasan mengapa kamu perlu berhenti meletakkan tisu sebelum duduk di kloset toilet, seperti melansir Brightside, Kamis (19/12/2019).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ada Bakteri di Mana-Mana

Setiap kali kita menyiram kloset, bakteri tinja masuk ke udara sebelum menetap di semua benda yang dekat dengan toilet. Kamu bisa menemukan bakteri di kloset itu sendiri, dinding kamar mandi, gagang pintu, bahkan di gulungan tisu toilet.

Tisu bisa menyerap kelembaban dengan sangat baik dan menjadi tempat bagus bagi bakeri untuk berkembang biak. Jadi, ketika kamu menutupi kloset dengan tisu sebelum duduk di atasnya, kamu pada dasarnya hanya menutupi permukaan yang terkontaminasi dengan bahan yang lebih terkontaminasi.

Penyebaran bakteri bisa dicegah jika kita menutup kloset sebelum menyiramnya. Namun, banyak toilet umum bahkan tidak menyediakan kloset seperti itu. Di beberapa toilet umum, gulungan tisu ditutupi dengan perisai plastik yang melindungi mereka dari bakteri.

3 dari 5 halaman

Kursi Toilet Tidak Kotor Seperti yang Kita Duga

Kloset ternyata bukan tempat paling kotor di toilet. Seorang ahli mikrobiologi bernama Charles Gerba, percaya bahwa permukaan yang paling sering disentuh menimbulkan ancaman bakteri tertinggi. Misalnya, orang lebih cenderung menyentuh kenop pintu, wastafel dan gulungan tisu toilet dengan tangan yang tidak dicuci, itu sama saja meletakkan mikroba tambahan di atasnya.

Adapun toilet, mereka jarang bersentuhan langsung dengan kulit kita atau bagian lain dari tubuh kita dan banyak orang juga menyekanya dengan serbet sebelum menggunakannya.

4 dari 5 halaman

Meletakkan Tisu Tidak Akan Membantu

Menggunakan tisu yang ditempatkan di dudukan kloset tidak akan mengurangi kemungkinanmu terkontaminasi. Itu tidak berfungsi sebagai lapisan pelindung karena telah terkontaminasi dengan mikroba yang sama dan mungkin disentuh oleh orang lain.

Sebagai gantinya, kamu bisa membawa tisu higienis dan menggunakannya untuk menutupi dudukan kloset sehingga berpotensi mengurangi jumlah bakteri yang bersentuhan dengan kulitmu. Jika kamu tidak memilikinya, mungkin lebih baik tidak menyentuh kursi sama sekali.

5 dari 5 halaman

Cara Menggunakan Toilet dengan Aman

Sebagian besar virus dan bakteri bisa bertahan hidup di dudukan kloset hanya dalam waktu singkat. Selain itu, hanya ada risiko infeksi jika bakteri entah bagaimana langsung ke saluran kemih atau kelaminmu.

Nah, ada beberapa hal sederhana yang bisa kamu lakukan ketika ingin menggunakan kloset duduk.

Hal yang penting untuk diingat adalah mencuci tangan dengan benar. Membilas tangan dengan air saja tidak cukup. Kamu perlu menggunakan sabun dan mencuci tangan selama sekitar 20-30 detik. Jika tidak ada sabun, setidaknya gunakan pembersih tangan.

Setelah mencuci tangan, jangan menyentuh keran. Gunakan serbet atau selembar tisu toilet untuk mencegah mikroba kembali ke tanganmu.

Jangan meletakkan barang-barangmu di lantai atau dekat wastafel. Lebih baik jika seseorang bisa memegangnya untukmu sambil menunggu di luar.

Jika memungkinkan, hindari menyentuh apa pun di toilet dengan tangan kosong dan jangan pernah menyentuh wajah, mata dan hidungmu sebelum kamu mencucinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.