Sukses

Jangan Salah Kaprah, Penularan HIV Hanya Bisa Dilakukan Lewat 4 Cara Ini

Saat ini pun nampaknya masih banyak orang yang salah kaprah tentang penularan penyakit tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Tanggal 1 Desember ditetapkan sebagai Hari AIDS sedunia dan dicetuskan pertama kali pada tanggal 1988. Penggagasnya adalah James W. Bunn dan Thomas Netter yang bekerja di bagian informasi Global Programme World Health Organization (WHO).

Hari AIDS diperingati tak hanya untuk memberikan support kepada para pengidap HIV/AIDS tapi juga meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tentang penyakit tersebut. Saat ini pun nampaknya masih banyak orang yang salah kaprah tentang penularan penyakit tersebut.

Akibatnya banyak yang masih enggan berinteraksi dengan para orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Padahal penularan penyakit ini tak bisa sembarangan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasan cara penularan penyakit HIV yang harus kamu ketahui.

Hubungan seks

Penularan HIV/AIDS dapat terjadi pada penderita pria dan wanita maupun sesama jenis yang melalui aktivitas seksual dengan pasangannya. Untuk mencegahnya hindari berganti-ganti pasangan ketika melakukan hubungan intim dan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melalui jarum suntik

Cara penularan HIV/AIDS selanjutnya dapat melalui jarum suntik. Penyakit HIV dapat menular melalui penggunaan jarum suntik yang telah terkontaminasi darah dari pengidap penyakit HIV. Menggunakan jarum suntik bergantian juga dapat meningkatkan risiko tertular penyakit HIV.

Tak hanya itu, penularan penyakit HIV juga dapat melalui prosedur perawatan kecantikan yang menggunakan jarum seperti sulam alis, sulam bibir, dan tato alis. Metode kecantikan ini sebenarnya aman untuk dilakukan. Hanya saja kalian harus memastikan bahwa alat-alat yang digunakan baru dan steril.

Kehamilan

Ibu yang terkena virus HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya. Untuk itu ada baiknya penderita HIV yang mengandung berkonsultasi dengan dokter sehingga penularan HIV dapat dicegah. Penderita HIV/AIDS yang menyusui bayinya juga dapat menularkan virus HIV pada bayi tersebut. Sehingga penting berkonsultasi dengan dokter agar dapat mencegah penularan HIV pada bayi.

Melalui transfusi darah

Cara penularan penyakit HIV selanjutnya dapat melalui proses transfusi darah. Beberapa kasus menunjukkan bahwa penularan HIV dapat terjadi melalui transfusi darah. Namun saat ini kasus tersebut dikatakan sudah jarang terjadi. Hal ini dibantu oleh penerapan uji kelayakan donor bagi pendonor darah, organ dan jaringan. Melalui penerapan pengujian ini diharapkan dapat mengurangi risiko penerima donor terkena HIV.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.