Naik Kereta ke Lokasi Demo, Mahasiswa Disambut Tepuk Tangan Penumpang KRL

Liputan6.com, Jakarta - Aksi seruan mahasiswa telah dilaksanakan sejak Senin (23/9/2019) dengan menyuarakan aspirasi kepada pemerintah. Demo dilaksanakan mahasiswa dari berbagai universitas di berbagai kota, mulai dari Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Makassar, hingga Samarinda.

Mahasiswa di Jakarta yang ikut berdemo berkumpul bersama-sama di depan Gedung DPR RI. Selasa (24/9/2019), aksi mahasiswa masih berlanjut menolak berbagai rancangan kebijakan pemerintah yang dianggap harus diperbaiki. Dengan menggunakan almamater kampus, para mahasiswa berjuang untuk perubahan di Indonesia.

2 dari 4 halaman

Stasiun Manggarai

Pada Selasa (24/9/2019), akun Instagram @gilangfiqri_16 mengunggah video melalui Story Instagram yang memperlihatkan suasana mahasiswa ketika melakukan perjalanan menuju Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat.

Terlihat mahasiswa dengan jaket alamater berwarna biru berjalan bersama di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, menggunakan KRL ke lokasi demo.

3 dari 4 halaman

Apresiasi Penumpang KRL

View this post on Instagram

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on Sep 23, 2019 at 9:31pm PDT

Dalam video tersebut terlihat kumpulan mahasiswa sedang berjalan beriringan di peron kereta. Sementara di peron seberangnya terlihat kumpulan penumpang KRL yang sedang ingin pergi ke tempat lain.

Tepuk tangan dari para penumpang KRL terdengar untuk mengapresiasi mahasiswa yang akan berjuang menyuarakan aspirasinya.

4 dari 4 halaman

Respons Warganet

Video milik akun Instagram @gilangfiqri_16 diunggah kembali oleh akun @jktinfo, yang kemudian mendapat banyak respons warganet.

“Selamat berjuang,untuk indonesia yang terang-benderang,” kata akun @alfianhsptr.

“Syap tempur,” sahut akun @riizkysetiawaan.

“Kok aku merinding yaaa.. kalian semangat yaa adik2. Doa kami bersamamuu,” komentar akun @susiesalwa

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

Lima bus rombongan mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah dihentikan Polisi Brebes. Dua dari lima harus diganti karena tidak memiliki surat-surat yang lengkap.