Sukses

Orangtua, Hindari Ucapkan Kalimat-Kalimat Ini ke Anak Anda

Para orangtua seharusnya dapat menghindari perkataan negatif saat dalam keadaan emosi terhadap anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai orangtua seringkali kita tidak menyadari perkataan apa saja yang kita lontarkan saat dalam keadaan marah pada sang buah hati. Si anak yang mungkin membuat para orangtua merasa kesal, atau melakukan kesalahan yang mengakibatkan para orangtua mengucapkan perkataan kasar yang tidak seharusnya si anak dengar.

Perkataan yang terdengar kasar dan bersifat negatif akan membentuk kepribadian seorang anak. Inilah pentingnya para orangtua agar menghindari perkataan-perkataan yang menjatuhkan mental si anak.

Marah pada anak tentu boleh-boleh saja, namun harus dipastikan para orangtua menghindari beberapa perkataan yang bersifat seperti ini :

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Perkataan Bersifat Membandingkan

Anak-anak tentu saja akan melakukan apa yang mereka bisa demi membanggakan para orangtuanya. Namun yang menjadi masalah adalah para orangtua kerap kali membandingkan keberhasilan seorang anak dengan orang lain seperti " Ko kamu melakukan hal ini gak berhasil ? tidak seperti anak teman mamah/papah?"

Tanpa sadar, perkataan seperti itulah yang membuat kepercayaan diri seorang anak menjadi menurun. Para orangtua harus paham bahwa semua anak di dunia ini selalu memiliki niat untuk membanggakan kalian, namun akan dengan cara yang berbeda-beda.

Jadi apapun yang anak Anda lakukan, cobalah untuk memberinya semangat dan dukungan, bukan perkataan yang bersifat membandingkan.

3 dari 4 halaman

2. Perkataan Bersifat Menghina

Marah kepada anak tentu saja diperbolehkan selama tujuannya untuk memberikan pelajaran hidup yang benar. Saat dalam keadaan marah tentu orangtua akan lebih cenderung memberikan perkataan yang bersifat menghina sebagai luapan emosi mereka, seperti " Bagaimana sih kamu ?! melakukan ini saja tidak bisa! dasar tidak becus!"

Untuk para orangtua, bukan marah-marah seperti itu yang diinginkan oleh seorang anak. Memberikan perkataan yang cenderung menghina justru akan membuat si anak meremehkan dirinya sendiri.

Lebih baik pada saat marah berusahalah untuk marah dengan cara yang benar yaitu, memberikan masukan/motivasi/ atau saran yang akan membuat si anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang luarbiasa dan dewasa.

Perkataan sederhana seperti "Gapapa, kamu masih bisa mencobanya lagi. Papah/mamah yakin kamu pasti bisa," Perkataan seperti itulah yang akan membantu si anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Usahakan untuk mengucapkan perkataan-perkataan positif pada si anak. Ingat, perkataan sama halnya dengan doa.

4 dari 4 halaman

3. Perkataan Bersifat Mengkritik

Dalam hal mengkritik tentu saja diperbolehkan. Mengkritik si anak dengan bertujuan untuk memberikannya arahan yang jelas adalah hal yang baik.

Namun akan amat salah jika para orangtua hanya mengkritik tanpa memberikan masukan atau arahan yang jelas pada si anak. Terlalu banyak mendapatkan kritikan juga lagi-lagi akan menurunkan tingkat rasa kepercayaan diri dari si anak.

Jadi, diusahakan untuk memberikan kritikan sekaligus saran dan masukan yang postif ya.

 

Penulis : Natania Longdong

Universitas Esa Unggul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.