Sukses

Akun CEO Twitter Diretas, Ini Ancaman Hacker Sebenarnya

Akun twitter Jack Dorsey, CEO Twitter, diretas sehingga mencuitkan hal-hal berbau rasis.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat keamanan situs-situs web di internet selalu memiliki kelemahan. Sementara itu, para hacker atau peretas selalu mencoba untuk menembus keamanan berbagai situs web. Media sosial adalah salah satu situs yang  sering ditembus oleh peretas. Twitter merupakan salah satu media sosial terbesar saat ini.

 

Beberapa waktu lalu, sistem keamanan twitter ditembus oleh peretas. Tetapi akun yang berhasil dikuasai oleh peretas bukan akun biasa. Peretas berhasil menembus keamanan dari akun CEO Twitter, Jack Dorsey, pada Jumat (30/8/2019).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tweet Rasis

Dilansir oleh APnews, akun twitter @jack milik Jack Dorsey yang memiliki 4,2 juta followers sempat mengutarakan tweet rasis dan vulgar. Twitter akhirnya menghapus tweet tersebut setelah tulisan itu bertahan sekitar 30 menit di akun Jack.

3 dari 5 halaman

Bentuk Protes

Cuitan yang ditulis oleh peretas berupa kata-kata kasar dan pernyataan kontroversial. Beberapa contohnya adalah “Hitler tidak bersalah”. Para peretas nampaknya mengancam Dorsey untuk membatalkan pencekalan terhadap beberapa akun yang bersifat ‘kurang sehat’.

4 dari 5 halaman

Rencana Meningkatkan 'Kesehatan' Twitter

Sebelumnya, Jack Dorsey berjanji untuk meningkatkan ‘kesehatan’ dan kesopanan pada layanan media sosial. Melalui pernyataan tersebut berarti twitter akan mencekal akun yang menyebarkan ujaran kebencian dan pelecehan. Twitter telah lama dikritik oleh masyarakat karena membiarkan perilaku buruk seperti hal-hal tersebut merajalela.

5 dari 5 halaman

Penyelidikan Kasus

Pihak twitter masih menyelidiki kasus peretasan akun CEO Twitter ini. Berdasarkan cuitan yang disebarkan, sebuah grup bernama Chuckle Squad dicurigai bertanggungjawab akan kejadian ini. Twitter telah menghapus beberapa akun yang kemungkinan melakukan peretasan ini.

 

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.