Sukses

Yayasan Kembara Nusa dan Komunitas Jruk Sumba Adakan Pengobatan Gigi Gratis di Kodi, Sumba Barat Daya

Kegiatan Bakti Sosial ini meliputi konsultasi kesehatan gigi, penambalan, dan pencabutan gigi.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Kembara Nusa bersama 27 Dokter Gigi Umum dan 2 Dokter Spesialis Bedah Mulut, berkolaborasi dengan Komunitas Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan (JRUK) Sumba melakukan Bakti Sosial Pengobatan Gigi Gratis di Aula KOLPING – Bondo Kodi, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya, Kamis 25 Juli - Jumat 26 Juli 2019 yang berlangsung dari pukul 08.00 - 15.00 Wita. Kegiatan Bakti Sosial ini meliputi konsultasi kesehatan gigi, penambalan, dan pencabutan gigi dengan jumlah 307 pasien yang dilayani selama dua hari.

Sembari itu, juga dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan tentang kesehatan gigi dan mulut pada 300 siswa/i Sekolah Dasar Islam Pero pada hari pertama dan 600 siswa/i Sekolah Dasar Masehi Hamonggo Lele pada hari kedua. Kembara Nusa merupakan yayasan yang berdiri sejak tahun 2018 dan berfokus pada pemerataan kesehatan gigi dan mulut pada daerah-daerah yang masih kurang jumlah dokter giginya.

Yayasan yang beralamat di Kuningan, Jakarta ini sudah melakukan kegiatan bakti sosial kesehatan gigi dan mulut di Maumere, Flores pada tahun lalu dan pada tahun ini di Pulau Sumba.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Selanjutnya

“Sumba terkenal dengan keindahaan alamnya, namun kesadaran masyarakatnya akan kesehatan gigi dan mulut masih kurang dan jumlah dokter gigi sangat kurang dibandingkan jumlah masyarakatnya. Kami merasa perlu mengunjungi Sumba, membawa dokter gigi dari seluruh Indonesia untuk membantu menyelesaikan kasus-kasus gigi dan mulut yang ada di Pulau Sumba yang selama ini belum tertangani,” urai drg. Stella, Founder Yayasan Kembara Nusa,  menyampaikan latar belakang kunjungan mereka.

Ia berharap lewat kegiatan Bakti Sosial ini masyarakat di Sumba Barat Daya, khususnya di Kodi lebih sadar akan kesehatan gigi dan mulut. Lebih lanjut drg Stella juga menyampaikan bahwa Bakti Sosial ini disponsori Formula, Kurabesi, Mega Syariah, dan Periksa.

 

 

3 dari 6 halaman

Selanjutnya

Tim Kembara Nusa juga melakukan tindakan preventif fissure sealant untuk melindungi gigi anak-anak usia 6 - 7 tahun di mana gigi tetapnya baru tumbuh. Tindakan ini dilakukan pada anak kelas 1 dan 2 SD Islam Pero dan SD Masehi Hamonggo Lele.

“Gigi yang masih sehat itu diberi lapisan, sehingga sampai dewasa tetap sehat, karena melihat banyak anak usia 9 atau 10 tahun tetapi gigi gerahamnya sudah berlubang. Lewat tindakan ini kami berharap dapat mengurangi frekuensi caries untuk anak-anak di kecamatan Kodi,” ungkap drg Stella.

 

 

4 dari 6 halaman

Selanjutnya

Tindakan preventif ini juga menjadi salah satu fokus dari Yayasan kembara Nusa. JRUK Sumba sendiri merupakan Komunitas anak muda Sumba yang aktif bergerak di bidang kemanusiaan sejak tahun 2014 dengan sistem kerjanya bersifat volunteer dan berjejaring.

“Sumba memiliki masalah yang cukup kompleks di bidang kesehatan, khususnya dalam masalah kesehatan gigi dan mulut. Untuk mengatasi masalah ini, kita tidak bisa kerja sendiri, sehingga perlu bergandengan tangan untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan di pulau Sumba. Kegiatan baksos ini merupakan salah satu agenda rutin dari komunitas JRUK Sumba. Kita bisa berkolaborasi dengan siapa saja yang mau terlibat untuk buat Baksos di Pulau Sumba,” tutur Ronaldus Asto Dadut, dari Komunitas JRUK Sumba.

 

 

5 dari 6 halaman

Selanjutnya

Selain Vollunteer Jruk Sumba, turut terlibat tenaga kesehatan dari Puskesmas Bondo Kodi, Puskesmas Kawonga Hari, dan Orang Muda Katolik Paroki Bondo Kodi. Kolaborasi Komunitas JRUK Sumba dan Yayasan Kembara Nusa mendapat apresiasi dari Drs. Ndara Tanggu Kaha, Wakil Bupati Sumba Barat Daya yang berkenan hadir untuk membuka kegiatan ini secara resmi. Sebelum membuka kegiatan ini, Ndara Tanggu Kaha menyambut para Dokter Gigi dan 2 relawan nonmedis dari Kembara Nusa dengan selempang kain tenun Sumba.

“Selempang ini tanda bahwa kita adalah saudara dan selamat datang di Pulau Sumba.”

 

 

6 dari 6 halaman

Selanjutnya

Lebih lanjut, Ndara Tanggu Kaha memaparkan saat ini terdapat 16 Puskesmas di Kabupaten Sumba Barat Daya dan baru 3 Puskesmas yang terdapat dokter gigi.

“Kehadiran para Dokter Gigi dari Kembara Nusa sangat membanggakan. Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, bisa berlanjut dalam bentuk kerja sama atau MoU,” pungkas Ndara Tanggu Kaha.

Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumba Barat Daya, drg. Yulianus Kaleka, Kepala Dinas Perikanan Kab. SBD, Kepala Bagian Humas Kab. SBD, Sekretaris Camat Bondo Kodi, Kepala Puskesmas Bondo Kodi, Kepala Puskesmas Kawonga Hari, Kapolsek Bondo Kodi, Tokoh agama dan Tokoh masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini