Sukses

Siswa di Vietnam Seberangi Sungai dalam Kantong Plastik untuk Bersekolah

Hal tersebut harus mereka lakukan karena arus sungai yang meluap.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa warga desa Vietnam telah bekerja sama untuk mengangkut sekelompok anak sekolah dalam kantong plastik. Nantinya, anak-anak tersebut diangkat dalam kantong plastik itu ke seberang sungai supaya mereka bisa tetap bersekolah.

Anak-anak di desa Huoi Ha di Vietnam mempertaruhkan nyawa mereka dalam perjalanan ke sekolah tiap musim hujan. Bila musim hujan tiba, air sungai meluap melebihi dada orang dewasa.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jembatan bambu tak bisa digunakan

Menurut Voice of Vietnam seperti dilapoorkan oleh Unilad, anak-anak biasanya mengandalkan jembatan bambu darurat yang dibuat oleh orang-orang desa untuk menyeberang sungai. Saat hujan, anak-anak sering menggunakan rakit, tapi arus sungai menjadi terlalu deras.

 

3 dari 5 halaman

Sudah diperingatkan akan bahayanya

Kemudian, ayah dari anak-anak itu membuat solusi dengan memasukkan mereka ke dalam kantong plastik dan membawa mereka ke seberang sungai.

"Kami telah memperingatkan warga setempat tentang bahayanya menyeberangkan anak-anak dengan kantong plastik, tapi air yang terlalu deras juga dapat membuat rakit terbalik. Mereka terpaksa mengambil cara ini," ujar Vang A Po, ketua warga setempat.

 

 

4 dari 5 halaman

Adalah hal yang lumrah

Ia menambahkan bahwa seorang warga bahkan sempat terluka saat insiden rakit terbalik terjadi. Sementara itu, Nguyen Minh Phu, ketua Distrik Muong Cha, mengklaim bahwa menggunakan kantong plastik seperti itu adalah hal lumrah di daerah tersebut.

 

 

5 dari 5 halaman

Upaya terakhir untuk bersekolah

Meski efektif, ketua warga setempat bersikeras bahwa mereka hanya menggunakannya sebagai upaya terakhir ketika air sungai tinggi dan berbahaya untuk melewati jembatan.

Meski demikian, perjuangan para bocah itu tidak kemudian selesai. Setelah menyeberangi sungai dengan kantong plastik, mereka masih harus berjalan selama lima jam lagi di medan yang licin sebelum mencapai sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.