Sukses

Selain Hari Buruh, 6 Tradisi di Berbagai Negara Ini Juga Dilakukan pada 1 Mei

Ternyata 1 Mei tidak hanya diperingati sebagai hari buruh internasional, lho!

Liputan6.com, Jakarta Tanggal 1 Mei dikenal dengan perayaan hari buruh internasional dan merupakan hari libur umum di berbagai negara di mana hak-hak para pekerja akan dirayakan.

Namun, selain perayaan hari buruh internasional, ternyata ada beberapa perayaan lain yang dilaksanakan saat May Day, lho! Melansir dari tandem berikut adalah beberapa tradisi unik dari berbagai negara.

1. Skotlandia/Irlandia

Beltane, yang berarti "hari api" di Celtic, merupakan festival api Celtic kuno yang dirayakan di Irlandia, Skotlandia, dan Isle of Man pada tanggal 1 Mei.

"Bel" merupakan dewa matahari di dalam tradisi Celtic, jadi festival tersebut sekaligus merayakan transisi musiman, yaitu dari musim dingin ke musim panas. Bangsa Celtic kuno percaya bahwa matahari telah menjadi tawanan dari musim dingin selama berbulan-bulan. Jadi pada saat perayaan Beltane mereka akan menyalakan api unggun khusus untuk menyambut kembalinya matahari ke tempat yang seharusnya.

Tradisi ini telah mengalami kebangkitan dalam beberapa tahun terakhir dan saat ini masih berlangsung di beberapa bagian di Skotlandia. Di Edinburgh misalnya, mereka menyalakan api unggun besar di sebuah bukit di atas kota.

Selain itu, terdapat legenda Skotlandia lain dari Edinburgh. Mereka mengatakan bahwa wanita muda yang mendaki Arthur's Seat (bukit besar yang menghadap ke kota) pada saat May Day dan mencuci muka mereka menggunakan embun pagi saat matahari terbit, akan memiliki kecantikan yang abadi.

2. Jerman / Skandinavia

Di Jerman, terdapat perayaan yang dikenal dengan nama Walpurgisnacht atau Hexennacht. Saat pelaksanaannya, perayaan tersebut sudah seperti Halloween kedua. Pada sebuah legenda, diceritakan bahwa para penyihir akan bertemu pada malam tersebut untuk merayakan musim yang akan datang dengan menyalakan api unggun dan menari.

Untuk memerangi para penyihir, warga setempat akan membuat kebisingan sebanyak mungkin dan menyalakan api unggun besar. Hal itu dilakukan untuk menahan para penyihir dan roh jahat agar tetap berada di teluk. Hingga saat ini Walpurgisnacht masih terus dilaksanakan di seluruh Jerman dan Skandinavia. Mereka merayakannya dengan membuat pesta besar, menyalakan api unggun, dan berdandan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Inggris

Di Inggris, secara tradisional May Day dirayakan dengan cara menari di sekitar tiang Maypole. Maypole dibuat dari pohon-pohon muda yang ditebang dan ditempatkan di tengah desa dengan berbagai pita warna-warni yang melekat di atasnya.

Saat itulah para pemuda desa memiliki tugas untuk masing-masing mengambil pita dan melompat-lompat di sekitar tiang untuk membuat berbagai pola menggunakan pita-pita tersebut. Maypole masih menjadi kegiatan utama dari May Day di beberapa desa, bahkan kegiatan ini juga kembali dilaksanakan pada beberapa daerah perkotaan di Inggris.

4. Rusia

Di Rusia dan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya, tanggal 1 Mei masih merupakan hari libur yang sangat penting. Hari itu merupakan penanda dimulainya musim semi atau musim panas dan juga peringatan hari buruh.

Hak-hak pekerja masih memiliki arti yang sangat penting di bawah pengaruh berbagai negara pecahan Uni Soviet tersebut. Pada hari itu, sering diadakan pawai dan juga demonstrasi, baik untuk melawan sistem kapitalis maupun hanya sebagai perayaan serikat pekerja.

5. Hawaii

Lei adalah kalung bunga tradisional dari Hawaii yang dikenakan oleh hampir semua orang di pulau Hawaii pada tanggal 1 Mei, yang merupakan hari resmi dari Lei. Lei merupakan simbol semangat "Aloha" di Hawaii.

Setiap pulau memiliki gaya Lei yang berbeda. Pada hari perayaan Lei, ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Seperti demonstrasi membuat Lei, berbagai konser, bazar stan makanan dan minuman, serta berbagai perayaan lain.

6. Bulgaria

Festival Bulgaria Irminden bermula dari legenda di Bulgaria yang mengatakan bahwa berbagai ular akan keluar dari liang mereka setiap tanggal 25 Maret. Namun, pemimpin dan rajanya akan keluar setiap tanggal 1 Mei. Jadi, siapa pun yang bekerja di ladang pada tanggal 1 Mei, memiliki risiko terkena gigitan ular.

Pada akhirnya, semua pekerja menjadikan May Day sebagai hari libur untuk menghindari berbagai kemungkinan terkena gigitan ular. Untuk merayakan May Day, mereka menyalakan api unggun untuk menjauhkan ular, serta berbagai perayaan lain yang dilakukan untuk menyambut musim semi dan musim panas.

 

Reporter:

Rahma Wulan Mei Anjaeni

Universitas Pendidikan Indonesia

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.