Sukses

Studi: Orang yang Sering Terlambat Lebih Sukses dan Panjang Umur

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang sering terlambat berpotensi lebih sukses dan panjang umur. Loh kok bisa?

Liputan6.com, Jakarta Sering datang terlambat ketika memiliki janji dengan orang lain tentu menjadi hal dibenci banyak orang. Namun nyatanya hal tersebut tak selamanya negatif loh. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang sering terlambat berpotensi lebih sukses dan panjang umur. Loh kok bisa?

Dikutip dari China Press, orang yang cenderung datang terlambat biasanya lebih optimistis dan riang. Hal ini lantas mengarah pada harapan hidup yang lebih tinggi serta kemungkinan mencapai kesuksesan.

Orang yang kerap terlambat biasanya lebih santai dan merasakan stres lebih sedikit. Dengan tingkat stres yang rendah, bisa membantu tekanan darah lebih rendah, menurunkan risiko gangguan jantung dan penyakit stroke. Hal-hal itulah yang membantu memperpanjang hidup.

Para penelitidi Harvard Medical School juga mengatakan mereka yang mempertahankan sikap positif sejak dini juga menjadi fondasi kuat untuk memiliki kesehatan yang lebih baik dan mampu mengurangi tingkat kematian 15 hingga 40 tahun dari masa hidupnya.

Tak cukup sampai di situ, sebuah studi pada para salesman mendapati bahwa orang dengan pola pikir positif mampu membuat penjualan 88 persen lebih tinggi ketimbang rekan mereka yang pesimis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perfeksionis

Seorang ahli manajemen waktu, Dr. Linda Sapadin, juga mengatakan bahwa orang yang sering terlambat adalah orang yang perfeksionis. Hal ini lantaran mereka tak bisa meninggalkan suatu hal jika belum selesai. Meski tentunya menjengkelkan dan merugikan orang lain, nyatanya sikap seperti ini dianggap sebagai sikap yang baik untuk dimiliki seorang karyawan karena bisa mendorong karier mereka menjadi lebih sukses.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.