Sukses

Sering Muntah-Muntah, Dokter Temukan 1,5 Kg Rambut di Perut Bocah Ini

Betapa terkejutnya dokter yang bertugas ketika melihat hasil CT scan kondisi perut Feifei yang dipenuhi dengan 1,5kg gumpalan rambut.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bocah perempuan asal Tiongkok, mengeluh sakit perut yang teramat sangat dan muntah-muntah dalam waktu cukup lama. Bocah bernama Feifei ini lantas segera dibawa ke rumah sakit oleh ibunya untuk melakukan pemeriksaan.

Dia membawa putrinya ke rumah sakit Donghua, di Guangdong, Tiongkok. Betapa terkejutnya dr Tang Shilong yang bertugas ketika melihat hasil CT scan kondisi perut Feifei yang dipenuhi dengan 1,5 kg gumpalan rambut. Dr Tang yakin bahwa gumpana rambut tersebut telah berada di dalam perut Feifei selama bertahun-tahun.

"Bola rambut ini pasti sudah ada di dalam perutnya bertahun-tahun. Kebiasaan makan rambut adalah salah satu gejala pica, kelainan makan yang membuat orang memiliki kecenderungan akan objek yang tak bernutrisi untuk dimakan," ujar dr Tang dikutip dari World of Buzz.

 

Nyatanya Feifei memiliki gangguan makan atau yang biasa disebut dengan pica. Feifei mulai mengunyah rambutnya sejak usia 2 tahun dan baru mulai berhenti melakukannya di awal 2019.

Barulah pada Februari lalu Feifei mengalami rasa sakit pada perutnya. Feifei pun harus menjalani operasi untuk menghilangkan bola rambut pada perutnya tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pica

Seperti diketahui, pica merupakan gangguan makan yang ditandai dengan perilaku makan yang tak wajar. Biasanya orang yang menderita gangguan ini akan memiliki kecenderungan akan objek-objek bukan makanan seperti sabun, tanah, kapur dan benda-benda aneh lainnya.

Menurut riset, hal ini bisa terjadi pada anak-anak dibandingkan dewasa. Hal ini juga kerap terjadi pada ibu hamil, lantaran tubuh kekurangan zat besi atau zinc.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.