Sukses

Ibu Ini Berjalan 600 Km Demi Bertemu Anaknya, Endingnya Bikin Mewek

Kasih sayang seorang ibu memang tiada ujungnya.

Liputan6.com, Jakarta Kasih sayang seorang ibu memang tiada ujungnya. Seorang ibu rela mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan buah hati yang telah dikandung 9 bulan lamanya. Bahkan, seorang ibu rela melakukan apapun demi melihat anaknya yang sudah lama tidak bersua.

Seperti kisah perjuangan seorang ibu asal Thailand yang bikin hatimu ikut terenyuh dan ingin menitikkan air mata.Dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Rabu (20/2/2019), Kaeomanee Arjaw yang berusia 59 tahun akhirnya kembali ke negara asalnya, Thailand. Wanita itu dilaporkan menghilang oleh keluarganya sejak 12 Juni 2018 silam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kaeomanee Mengidap Demensia

Awalnya Kaeomanee berpamitan pergi pada keluarganya untuk mengunjungi putranya yang sebenarnya tinggal tak jauh dari rumahnya. Karena ibunya tidak kunjung pulang ke rumah setelah pamit pergi, akhirnya putri Kaeomanee, Suchada, yang tinggal bersamanya memutuskan untuk membuat laporan kehilangan ibunya kepada kepolisian terdekat.

Namun tidak disangka, Kaeomanee yang mengidap demensia atau pikun rupanya malah berjalan sejauh lebih dari 600 kilometer hingga sampai ke China. Beruntung, penyakit demensia yang dideritanya tidaklah parah sehingga dirinya masih ingat dengan keluarganya.

3 dari 4 halaman

Berjalan Kaki Selama 8 Bulan

Selama 8 bulan lamanya, Kaeomanee berjalan kaki seorang diri. Sesampainya di Kunming, China, tepatnya akhir bulan Januari lalu, Kaeomanee ditemukan oleh pejabat setempat yang mengira dirinya seorang gelandangan. Untungnya, Kaeomanee membawa serta kartu identitas dirinya sehingga kepolisian China bisa segera mengidentifikasi ibu malang tersebut.

Putrinya, Suchada, segera terbang ke China untuk menjemput ibunya setelah menerima laporan dari kepolisian China. Ditemani pejabat negara Thailand, Suchada akhirnya bertemu dengan ibunya yang dipenuhi dengan isak tangis keduanya. Suchada yang berlutut memeluk ibunya, akhirnya bisa bertemu kembali setelah lama meninggalkan rumah.

4 dari 4 halaman

Bertahan Hidup dengan Meminta Makan

Kaeomanee menjelaskan pada media tentang kronologi dirinya yang tersesat hingga ke negara lain. Dia tidak ingat rute mana yang dilewati karena Thailand sendiri tidak berbatasan langsung dengan China. Kemungkinan, dirinya berjalan melintasi Laos atau Myanmar yang cenderung lebih dekat dari Kota Chiang Rai.

"Aku pergi untuk bertemu putraku. Aku sudah bertemu dengannya lalu pulang. Aku terus berjalan, tapi tidak ada mobil di sekitarku," tuturnya.

Kolonel Aekkorn Butsabarbodin selaku Kepolisian Imigrasi Kota Chiang Rai mengungkapkan bahwa Kaeomanee bertahan hidup dengan cara meminta makan kepada warung makan yang dilaluinya seraya berjalan terus hingga ke China.

Putrinya juga menceritakan, bahwa berat badan ibunya kini telah turun drastis sebesar 20 kg sejak pergi meninggalkan rumah. Akhirnya, keduanya dapat kembali ke kampung halaman dengan bantuan pemerintah Thailand. Kaeomanee kini tak lagi hidup sendirian di jalanan, karena dia telah bertemu kembali dengan keluarga serta kerabatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.