Sukses

Ibunya Tak Mampu Beli Makan, Dua Anak Ini Punguti Makanan Sisa di Tong Sampah Sekolah

Aksi dua bocah ini membuat geger publik.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini dua bocah kedapatan memunguti makanan sisa di tong sampah sekolah. Aksi dua bocah tersebut sontak membuat geger publik.

Berita tentang dua bocah yang memunguti makanan sisa di tong sampah sekolah beredar luas di Terengganu, Malaysia. Mereka adalah putra dari Mardinah Dabe Martin, seorang ibu rumah tangga sekaligus orangtua tunggal yang harus menghidupi empat anaknya di rumah.

Usut punya usut, alasan yang melatarbelakangi kedua anak sulungnya mengonsumsi makanan dari tong sampah adalah karena dirinya tidak mampu memberi makan keluarganya. Mardinah menuturkan bahwa dia tidak punya cukup uang untuk menghidupi dirinya serta keempat anaknya.

Dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Kamis (14/2/2019), kejadian yang menimpa keluarganya ini membuat Mardinah malu. Dia sedih mengetahui anak-anaknya harus memakan makanan sisa di tong sampah sekolah.

“Saya malu pada diri saya sendiri karena tidak mampu memberikan makanan yang sesuai untuk anak-anak. Saya terpukul ketika tahu mereka melakukan hal tersebut karena saya tidak becus.” Ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sudah tiga bulan bercerai

Mardinah harus mengurus keempat anaknya seorang diri semenjak perceraiannya dengan suaminya tiga bulan yang lalu. Dirinya pun tidak bisa mencari pekerjaan karena ia harus menjaga dua anak bungsunya yang hiperaktif.

Ibu empat anak itu menambahkan, “Dua anak bungsu saya yang berusia 6 dan 7 tahun adalah anak hiperaktif. Saya tidak bisa meninggalkan mereka sendirian di rumah sehingga saya tidak bisa bekerja di luar. Orangtua yang punya anak hiperaktif seperti anak saya akan paham seperti apa sulitnya merawat mereka.”

Sejak berpisah dengan suaminya, Mardinah mengungkapkan bahwa tetangganya kerap membantunya karena paham betul dengan kondisinya sekarang ini.

Tetangganya rela mengantar kedua anaknya pergi ke sekolah. Awalnya, dia malu jika orang-orang di sekitarnya tahu dirinya punya masalah keuangan. Namun, setelah berani bercerita, mereka justru menawarkan banyak bantuan untuk membantunya.

“Saya tidak punya mobil. Bahkan, sekalipun punya, saya tidak punya surat izin mengemudi. Tapi, saya bersyukur tetangga saya mau mengantar anak saya ke sekolah.” Imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Kucuran bantuan datang ringankan beban Mardinah

Hidupnya yang kurang beruntung itu menarik perhatian banyak orang hingga kucuran bantuan datang untuk meringankan beban Mardinah. Sejak kisahnya viral, tiga Organisasi Bukan Milik Pemerintah (NGO) di Malaysia berkolaborasi untuk menyumbang beberapa kebutuhan yang mungkin diperlukan keluarga Mardinah.

Salah satu pemimpin organisasi, Mohd Sabri Talib, mengatakan, “Dengan bantuan dua organisasi NGO lain, kami berhasil menyumbangkan bermacam-macam kebutuhan seperti kompor gas, mesin cuci, rak buku, tempat tidur, bantal, selimut, meja, makanan dan barang lainnya.”

Sabri Talib berujar bahwa dirinya sangat sedih ketika menyaksikan kondisi rumah keluarga Mardinah. Untungnya, anak-anak menerima bantuannya dengan bahagia yang membuat dirinya bahagia pula.

4 dari 4 halaman

Mardinah mengaku kembali bersemangat

Berkat bantuan banyak orang, Mardinah mengaku dirinya kini kembali bersemangat menjalani hidupnya. Mardinah juga berharap suatu saat ada yang menyediakan mobil van untuk mengantar-jemput anaknya bersekolah karena dia tidak mau merepotkan tetangganya yang punya urusan sendiri.

Mardinah bahagia melihat orang Terengganu yang sangat baik kepadanya. Saat dikunjungi di rumahnya, Mardinah mengatakan,

“Sebelumnya saya sering menangis karena memikirkan nasib kami sekeluarga. Tapi hari ini saya kembali bersemangat ketika orang-orang terus-menerus datang memberi bantuan moral kepada saya.” Ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.