Sukses

Kabar Baik Buat Hijaber, Kini di Jepang Ada Persewaan Kimono Hijab

Hijab pada kimono ini dirancang khusus dengan desain wagara (pola motif Jepang).

Liputan6.com, Jakarta Kyoto merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Jepang. Kota yang disebut-sebut sebagai kota paling indah di Jepang ini dulunya merupakan ibu kota negara Jepang. Hingga saat ini Kyoto tetap mempertahankan budaya tradisionalnya yang dapat dilihat melalui berbagai tempat suci dan kuil kuno di sana.

Dengan suasana tradisionalnya yang kental, di kota ini banyak ditemui para penduduk lokal bahkan turis yang menggunakan kimono. Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang berasal dari era Muromachi (1392-1568). Gaya dari pemakaian kimono biasanya merepresentasikan status sosial seseorang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berwisata dengan Kimono

Para turis asing biasanya penasaran bagaimana rasanya mengenakan kimono. Di Jepang telah banyak masyarakat yang menyewakan kimono untuk dipakai para turis.

Kimono tradisional sendiri tak didesain bagi wanita berhijab. Maka dari itu para wanita muslim yang ingin mencoba Kimono di Jepang sering kesulitan untuk mengatur hijab yang dikenakan.

Namun berbeda dengan yang ditemui pada toko penyewaan Kimono ini. Seperti Liputan6.com lansir dari WorlofBuzz, Jumat (8/2/2019), Yumeyakata merupakan sebuah toko penyewaan kimono yang melayani pelanggan asing. Toko ini telah banyak memperoleh pujian karena memproduksi kimono dengan jilbab yang diserasikan dengan kimono yang ada. Yumeyakata sendiri berlokasi di Manjujicho, Shimogyo-ku, Kyoto-shi, Kyoto Jepang.

3 dari 5 halaman

Pemakaian Kimono di Jepang

Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf 'T', mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki.

Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut atau pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zori atau geta.

Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode. Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakan furisode untuk menghadiri seijin shiki.

Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono. Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi-Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (ryotei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan).

4 dari 5 halaman

Kimono untuk Hijaber

Hijab pada kimono ini dirancang khusus dengan desain wagara (pola motif Jepang). Hijab ini melengkapi koleksi Yumeyakata dengan lebih dari 500 pola kimono tradisional. Jilbab yang didesain oleh Yumeyakata berpadu sempurna dengan kimono.

Yumeyakata saat ini memiliki 20 varian hijab wagara yang berbeda sesuai dengan musim yang ada di Jepang. Misal untuk musim semi, terdapat varian hijab sakura (bunga sakura) dan yukiwa (kristal kepingan salju).

Di masa yang akan datang, mereka telah mengumumkan rencana untuk memproduksi berbagai variasi lain pada 50 desain dengan berbagai jenis kain untuk musim panas mendatang.

Untuk dapat mengenakan kimono hijab ini, Anda tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Saat ini kimono hijab tersedia untuk disewa dengan harga promosi sebesar 300 Yen sekitar Rp 38 ribu dari harga normal sebesar 500 Yen atau sekitar Rp 63 ribu.

Dengan kimono hijab ini, Anda para wanita muslim dapat bebas bergaya ala wanita Jepang tanpa perlu repot menentukan jenis hijab yang serasi dengan kimono Anda.

5 dari 5 halaman

Bentuk Pelayanan Yumeyakata Pada Turis Muslim

Inovasi yang dilakukan Yumeyakata ini merupakan salah satu dari beberapa langkah yang diambil untuk meningkatkan layanan mereka bagi umat Muslim. Mereka juga telah mendirikan tempat beribadah semacam musala di toko mereka dan menyiapkan peta panduan untuk menemukan makanan halal di daerah tersebut.

Anda dapat langsung mengunjungi situs Yumeyakata di kyoto.yumeyakata.com. Dan yang menarik lagi, situs Yumeyakata sendiri dapat dapat diakses dalam bahasa Indonesia lho! Jadi Anda dapat dengan mudah menemukan penawaran-penawaran menarik Yumeyakata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.