Sukses

Depresi Lantaran Putus Cinta, Remaja Ini Nekat Minta Disuntik Mati

Remaja berusia 18 tahun itu mendatangi rumah sakit dan meminta untuk disuntik mati.

Liputan6.com, Jakarta Putus cinta memang menyakitkan. Banyak orang yang merasa kecewa dan berlarut-larut dalam kesedihan usai putus cinta. Tak hanya itu, nyatanya tak sedikit pula yang rela melakukan hal-hal nekat lantaran putus dengan sang kekasih.

Hal ini seperti yang dialami oleh seorang remaja perempuan asal Sukabumi berinisial L. Remaja berusia 18 tahun itu mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Jawa Barat meminta untuk disuntik mati.

"ABG berinisial L (18) yang mengaku warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi masih berstatus sebagai pelajar ini datang ke rumah sakit dan langsung minta ke petugas medis untuk disuntik mati. Saat kami menanyakan apa alasannya, perempuan tersebut mengaku baru putus dengan pacarnya," kata Humas RSUD R Syamsudin SH Wahyu Handriana di Sukabumi, Kamis (31/1) dilansir dari Brilio.

Berdasarkan informasi yang tertulis L tiba-tiba datang ke rumah sakit milik Pemkot Sukabumi tersebut pada Kamis dan masuk ke ruang instalasi gawat darurat (IGD). L yang datang sendiri tersebut langsung mendatangi sejumlah petugas dan meminta untuk segera disuntik mati.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Depresi usai putus cinta

Tentu saja petugas yang mendengar keinginan dari remaja itu mengaku kaget dan mengamankannya ke ruang khusus. Di ruangan itu L bercerita panjang lebar perihal keinginannya agar disuntik mati. Berdasarkan cerita L, disimpulkan bahwa dirinya tengah depresi akibat putus cinta.

Petugas rumah sakit lantas berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari tahu keberadaan keluarganya sebagai antisipasi mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami pernah juga menangani kasus seperti ini, jadi pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan pendampingan terhadap L disamping juga berkoordinasi dengan polisi untuk diawasi," tambahnya.

Wahyu mengatakan, yang dikhawatirkan L bertindak nekat apalagi tengah depresi, sehingga pengawasan ketat, baik dari kepolisian dan orang tuanya perlu dilakukan, jangan sampai terjadi sesuatu terhadap dirinya.

Reporter: Cisilia Perwita Setyorini

Sumber: Brilio.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.