Sukses

Tata Cara Sholat Gerhana Matahari dan Bulan, Lengkap dengan Dasar Hukumnya

Mengagungkan kebesaran Allah.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana yang pernah terjadi pada bumi adalah gerhana matahari dan gerhana bulan. 

Pada saat terjadi fenomena gerhana biasanya umat Islam menjalankan ibadah shalat gerhana sebagai bentuk pengakuan akan kebesaran dari Allah SWT. Maka dari itu, kamu yang beragama Islam disarankan untuk melakukan shalat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan atau disebut sholat Sunnah khusuf.

Anjuran untuk sholat gerhana telah disampaikan dari hadist. Hadits dari Al-Muhirah dalam kitab Bulughul Maram no. 526 yang menjelaskan tentang gerhana berbunyi :

" Pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari yaitu pada hari wafatnya Ibrahim. Lalu orang-orang berseru, terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian melihat keduanya berdo’alah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula.”

Sebelum kamu meolaksanakan sholat gerhana, ada baiknya kamu harus mengetahui dulu tata cara sholat gerhana matahari dan bulan.

Kali ini, Senin (21/1/2019) Liputan6.com membahas tata cara sholat gerhana matahari dan bulan dirangkum dari berbagai sumber. Berikut penjelasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sholat gerhana bulan dalam Bahasa Arab sering disebut dengan khusuf. Waktu sholat gerhana dimulai sejak awak terjadinya gerhana bulan sampai gerhana tersebut berakhir. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,

“Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai kembali terang.”  (Muttafaqun ‘alaihi).

• Niat

Niat untuk imam gerhana bulan :

Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa

Artinya: "Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala." 

Niat makmum sholat gerhana bulan;

Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat sholat gerhana bulan sendirian;

Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa

Artinya: "Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."

• Takbiratul Ihram.

• Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang.

• Ruku'.

Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.

• Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.

• Ruku' lagi. Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.

• I'tidal.

• Sujud.

• Duduk di antara dua sujud.

• Sujud kedua

• Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya

• Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.

• Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.

• Ruku' lagi. Disunnahkan waktu ruku' lebih pendek dari ruku' pertama.

• I'tidal.

• Sujud.• Duduk di antara dua sujud.

• Sujud kedua.

• Duduk Tahiyah akhir.

• Salam.Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. 

Begitu salam selesai diucapkan, disunnahkan pula untuk kamu berdoa. Berdoa di waktu setelah sholat gerhana bulan adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa.

3 dari 3 halaman

2. Tata Cara Sholat Gerhana Matahari

Sholat gerhana matahari dalam Bahasa Arab sering disebut dengan istilah khusuf. Sebenarnya tata cara sholat gerhana matahari sama dengan tata cara sholat gerhana bulan. Dalilnya adalah sabda Nabi SAW:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).” (HR. Bukhari Muslim)

Ibnu Mundzir berkata,

”Shalat gerhana bulan dilakukan sama sebagaimana shalat gerhana matahari.” (Ibnu Mundzir, Al-Iqna’, 1/124-125)

Yang membedakan dari tata cara sholat gerhana bulan dan matahari adalah niatnya. Niat untuk sholat gerhana matahari, adalah sebagai berikut:

• Niat Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala "

Setelah itu gerakan dan bacaan sholat sama dengan saat melaksanaan sholat gerhana bulan.

Mengingat peristiwa gerhana bukan peristiwa yang terjadual dengan pasti, tentu pelaksanaan sholat gerhana jarang dilakukan. Maka dari itu perlu adanya koordinasi jika ingin dilakukan dengan berjamaah agar tidak menimbulkan kebingungan dan kegaduhan saat berjamaah.

Gerhana adalah fenomena alam yang patut kita syukuri. Salah satu bentuk syukur dari umat Islam adalah dengan melaksanakan sholat gerhana dan memanjatkan doa.

Demikian ulasan singkat tentang tata cara sholat gerhana matahari dan bulan beserta niatnya. Semoga dengan membaca artikel tata cara sholat diatas kamu bisa mengamalkan dan mempraktekkan sholat gerhana sebagai bentuk syukur akan kebesaran Allah SWT.

 

Reporter: Loudia Mahartika

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini