Sukses

Studi: Hidung Akan Menyusut Saat Seseorang Berbohong

Ketika seseorang sedang berbohong, ternyata hidung mereka bukan memanjang ke depan tetapi malah menyusut ke dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Pinokio mungkin hanya dongeng anak-anak, tetapi para ilmuwan Spanyol di University of Granada baru-baru ini menyelidiki apa yang disebut dengan 'efek Pinokio' dan menemukan bahwa ternyata hidung kita tidak tumbuh ketika berbohong, tetapi sebenarnya malah sedikit menyusut.

Dr Emilio Gómez Milán dan timnya mengembangkan tes detektor kebohongan yang menggunakan termografi untuk mengetahui apakah orang berbohong, dan menemukan bahwa setiap kali orang dalam penelitian mereka tidak berkata jujur, suhu ujung hidung mereka turun hingga 1,2 derajat Celcius, sementara suhu dahi mereka meningkat hingga 1,5 derajat Celcius.

Ilmuwan juga menemukan bahwa penurunan suhu pada tingkat hidung sebenarnya menyebabkan sedikit penyusutan, meskipun perbedaannya tidak terdeteksi oleh mata manusia.

Dr Emilio Gómez Milán mengatakan bahwa ketika seseorang sedang berbohong, mereka harus berpikir dengan keras sehingga menaikkan suhu dahi. Perasaan cemas juga akan timbul ketika seseorang berbohong sehingga akan menurunkan suhu hidung mereka.

Dalam penelitian tersebut, peneliti meminta sejumlah 60 siswa untuk melakukan berbagai tugas saat sedang dipindai oleh teknologi pencitraan termal. Salah satu tugas ini melibatkan panggilan tiga hingga empat menit ke orang tua mereka, rekan atau teman dengan menceritakan sebuah kebohongan yang signifikan.

Peserta harus merancang kebohongan itu sendiri selama komunikasi melalui telepon berlangsung. Kamera termal pun bekerja dan mengambil 'efek Pinokio' yang disebabkan oleh fluktuasi suhu di hidung dan dahi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alat detektor termal teruji lebih akurat dibanding alat detektor modern

Menariknya, detektor kebohongan termal mengambil perbedaan suhu pada 80% subjek uji yang merupakan tingkat keberhasilan yang lebih baik daripada detektor kebohongan modern.

Dengan metode yang dilakukan ini dapat meningkatkan akurasi dan mengurangi terjadinya kesalahan.

Para penegak hukum suatu saat bisa menggabungkan antara teknologi deteksi kebohongan dengan pencitraan termal untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.

Detektor kebohongan termal ini telah dijuluki sebagai alat yang paling mampu diandalkan di dunia, 10% lebih akurat dari alat pendeteksi kebohongan lainnya.

Penulis:

Immanuela Harlita Josephine

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini