Sukses

Sekolah Larang Pakai Tas, Siswa Malah Bawa Microwave

Kebijakan sekolah larang membawa tas kepada para sisiwa, membuat remaja ini memutuskan menggunakan microwave untuk membawa bukunya.

Liputan6.com, Jakarta Setiap sekolah pasti punya peraturan dan larangan untuk mengatur para siswa. Namun peraturan satu ini bisa dibilang cukup membingungkan para siswa di sekolah Spalding Grammar, Lincolnshire, Inggris.

Pasalnya mereka dilarang untuk membawa tas sekolah. Namun bukan tanpa alasan mengapa sekolah sengaja melangsungkan kebijakan tersebut. Pihak sekolah mengaku tak ingin menyebabkan cedera pada siswa muda dari kelas 6 hingga 11 karena membawa tas yang besar dan berat.

Ternyata kebijakan ini diperluas sampai ke tingkat SMA untuk menyuruh para siswa untuk membawa buku dengan tangan. Namun bagi Jacob Ford (17) peraturan tersebut terdengar konyol. Namun hal itu ia tanggapi dengan cara yang menarik sebagai bentuk protes, yakni membawa microwavenya.

Mendengar protes sang anak, sang ibu, Tracy justru bangga dengan sikap anaknya. "Saya pikir protes Jacob telah dilakukan dengan damai dan saya percaya dia harus percaya dengan perkataannya sendiri," tutur Tracy, dilansir dari Lad Bible.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didukung sang ibu

Namun tidak hanya Ford yang menentang peraturan tersebut. Orang tua murid lainnya juga setuju bahwa kebijakan ini tak masuk akal.

"Anak saya masuk sekolah ini dan saya tak menyadari tentang aturan absurd ini. Mengingat kebanyakan anak SMA berjalan dan naik transportasi umum," ujar Clair Thacker, salah satu orangtua murid.

Di samping itu, tindakan Ford rupanya tak begitu menyenangkan pihak sekolah. Steven Wilkinson, sang kepala sekolah mengatakan bahwa ia kecewa dengan Ford berserta ibunya yang mengagungkan perilaku putranya.

"Yang paling kami kecewakan adalah dari pada ikut berkooperasi dengan kami, orang tua yang bersangkutan telah mendorong dan memuliakan perilaku protes putranya," ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.