Sukses

Rumahnya Belum Berlistrik, Bocah Ini Kerjakan PR hingga Larut Malam di Sekolah

Karena tidak ada listrik di rumahnya, seorang siswa di Filipina menghabiskan waktu hingga malam hari di sekolah untuk mengerjakan PR.

Liputan6.com, Jakarta - Listrik saat ini sudah menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia. Cahaya dari listrik memang dibutuhkan bagi semua orang untuk beraktivitas sehari-hari.

Meskipun saat ini listrik sudah sampai ke daerah besar hingga tempat terpencil. Namun tak dapat dipungkiri kalau masih ada sejumlah wilayah di belahan dunia yang belum mendapat akses listrik.

Gara-gara kendala listrik, seorang pelajar asal desa di provinsi Quezon, Filipina menjadi sorotan pengguna jejaring sosial. Pelajar bernama Jeric Reyes menarik perhatian publik karena mengerjakan pekerjaan rumahnya (PR) di sekolah hingga larut malam.

Foto Jeric menghabiskan waktunya untuk mengerjakan PR sempat diambil diabadikan gurunya, Mark Pee Ortil Pornasdoro. Pukul 7.30 malam sudah seharusnya para siswa kembali ke rumah mereka, tapi tidak untuk pelajar kelas 11 tersebut.

Ketika tengah memeriksa ruangan kelas di sekolah SMA Malusak, Mark menyadari ada satu siswa yang belum pulang. Ternyata siswa tersebut masih mengerjakan PR terlebih dahulu.

"Dia tinggal di Barangay (Desa) Malusak, dimana tidak ada listrik dan orang-orang hanya menggunakan lampu gas," kata Mark, seperti dilansir dari Nextshark.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir dukungan warganet

Melihat perjuangan siswanya, Mark merasa terharu dan mencoba membantu. Melihat waktu makan malam sudah lewat, sang guru yakni bahwa muridnya kelaparan. Oleh sebab itu, Mark mengajak Jeric untuk makan bersamanya. Meski demikian, sang siswa tetap memutuskan untuk menyelesaikan PR terlebih dahulu sebelum ia pulang.

"Dia juga mengatakan bahwa ia akan makan nanti. Seakan-akan rasa lapar seperti seorang teman baginya. Ia sepertinya terbiasa untuk mengalami penderitaan tersebut," kata Mark.

Bagi Mark, tindakan Jeric justru menjadi sebuah tantangan baru untuk profesinya sebagai guru. 

"Membuatku ingin menangis, tapi jiwaku tersenyum. Ada sebuah harapan," tulisnya di Facebook. Karena mengunggah foto Jeric di jejaring sosial, tak butuh waktu lama sampai akhirnya menjadi viral.

Banyak warganet menanggapi unggahan tersebut dengan beragam respons. Banyak yang merasa terharu dengan kisah bocah itu. Adapula warganet yang memberi dukungan kepadamurid dan gurunya.

"Aku menangis membaca unggahan sang guru yang memahami perjuangan muridnya," komentar seorang warganet.

"Dia mungkin lapar, tapi dia punya mimpi yang akan dicapainya di masa depan. Aku akan berdoa untuknya," saut warganet lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.