Sukses

Lion Air Group Cetak Pilot Kelas Dunia Lewat Angkasa Aviation Academy

Lion Air Group memiliki standar tinggi bagi lulusan pilot di Angkasa Aviation Academy.

Liputan6.com, Palangkaraya - Sejak tahun 2010 lalu, Lion Air Group telah mendirikan sekolah penerbangan bernama Angkasa Aviation Academy atau disingkat AAA. Sebelumnya, AAA dikenal sebagai Wings Flying School. Meski awalnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan pilot Lion Air Group, namun kini siswa lulusan akademi ini bisa menjadi pilot pada maskapai lain.

Hingga saat ini AAA telah memiliki sekiranya 480 alumni. Di awal-awal tahun berdiri, pilot lulusan AAA hanya berjumlah puluhan per tahunnya. Namun semakin bertambahnya armada dan rute, semakin besar pula target pilot yang harus dipenuhi oleh Lion Air Group. Kini sekiranya AAA targetkan 250 pilot tiap tahunnya. 

Untuk proses pembelajaran siswa sendiri dibutuhkan waktu selama 18 bulan untuk menguasai dasar-dasar penerbangan. Selanjutnya siswa akan mulai melakukan praktik terbang menggunakan pesawat latih dan komersil selama 9 bulan.

Jadi untuk total keseluruhan pembelajaran, siswa harus menyelesaikan 27 bulan masa pelatihan. Sekolah AAA sendiri terdiri di tiga tempat yaitu di Bandara Cakra Bhuwana Cirebon, Balaraja Tangerang, dan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya.

Siswa yang nantinya berhasil lulus akan memiliki setidaknya 200 jam terbang. Untuk fasilitas pesawat yang dimanfaatkan sebagai pembelajaran siswa, Angkasa Aviation Academy memiliki 22 pesawat Cessna 172. Dari 22 pesawat tersebut, 12 di antaranya berada di Palangkaraya sementara 10 lainnya di Cirebon.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilot Kelas Dunia

Tak hanya berbagai masalah teknik seperti sistem mesin dan navigasi pesawat, siswa AAA juga dibekali dengan character building mulai dari attitude hingga kedisiplinan. Para instruktur juga akan turun tangan langsung untuk selalu memonitor para siswa. 

Sebelum melakukan penerbangan, siswa dikatakan harus melakukan berbagai tes kesehatan seperti tes narkoba maupun alkohol. Jika tak melakukan tes, siswa tak akan mendapatkan izin pelatihan terbang. Kedisiplinan ini bahkan masuk ke dalam kurikulum pembelajaran siswa. Bagi mereka yang melakukan pelanggaran, akan dikenakan sanksi dan berpengaruh kepada izin terbang yang dimiliki. 

Hal ini lantaran kedisiplinan menjadi fokus utama yang harus dimiliki para siswa akademi ini. Ini juga menjadi upaya dari AAA yang berkomitmen untuk menghasilkan pilot kelas dunia. Hingga kini tak sedikit pula pilot dari AAA yang telah mengudara di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia dan Malibu. Upaya ini juga beriringan dengan target Lion Air Group untuk mampu menembus standar EASA (European Aviation Safety Agency) di tahun 2019 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.