Sukses

Pesepak Bola Pegang Kepala Kalau Gagal Cetak Gol, Ini Alasannya

Ini alasan di balik kenapa para pesepak bola kerap pegang kepala saat melewatkan kesempatan untuk mencetak gol.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi momen paling membahagiakan bagi pesepak bola dan para penontonnya ketika berhasil mencetak gol. Tentu, gol yang dihasilkan mampu memberikan poin untuk membawa tim kepada kemenangan.

Namun, kalau usaha mencetak gol gagal, pasti tak sedikit dari kita merasa geram hingga gemas. Apalagi bagi para pesepak bola yang mengalaminya secara langsung, kesempatan yang gagal untuk mencetak gol membuat mereka reflek menyentuh bagian kepala.

Ternyata ada pejelasan di balik aksi tersebut. Dikutip dari Merdeka, berikut empat penjelasan ahli mengapa pesepak bola kerap menyentuh kepalanya saat gagal cetak gol.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Perasaannya sedang kacau

Menurut Profesor Psikologi University of British Columbia, Jessica Tracy, meletakkan tangan di kepala menandakan bahwa "Kamu tahu perasaanmu kacau".

"(Ekspresi) ini bisa memberi tahu yang lain, 'Saya mengerti dan saya minta maaf, karena itu kamu tidak perlu menendang saya keluar dari grup, kamu tidak perlu membunuh saya.'

3 dari 5 halaman

2. Ada rasa nyaman

Dalam studi tahun 1981 tentang olahraga, The Soccer Tribe, ahli Zoologi, Desmond Morris memasukkan isyarat ini dalam katalognya tentang 12 reaksi pemain bola. Dia mencatat, meletakkan tangan di kepala memiliki kenyamanannya sendiri.

Menurut dia, itu adalah tindakan reflek yang dilakukan ketika seseorang merasa membutuhkan pelukan untuk bisa meyakinkannya, tapi tak ada yang bersedia.

4 dari 5 halaman

3. Bisa menandakan rasa malu

Pada tahun 2008, Tracy menerbitkan sebuah studi bersama rekannya David Matsumoto. Dalam studi ini, mereka mempelajari isyarat kemenangan dan kekalahan yang dibuat oleh atlet olimpiade. Mereka menemukan bukti yang menunjukkan bahwa ekspresi kebanggaan dan rasa malu adalah bawaan dan universal.

"Kamu menempelkan kepala di tangan, itu menandakan rasa malu," kata Tracy. Tubuhmu terasa sakit. Biasanya para pemain menggerakkan lengannya di sekitar kepalanya. Dia merasa sangat kecil. Itu adalah ekspresi rasa malu yang sangat klasik," tambah Tracy.

5 dari 5 halaman

4. Merasa terkejut

Penjaga gawang juga sering melakukan ini. Menurut sejarawan sepak bola Inggris David Goldblatt, biasanya penjaga gawang meletakkan tangannya di kepala karena terkejut saat bola dari lawan memasuki gawangnya.

Kamu punya kesempatan dan kamu melewatkannya, seorang penjaga gawang menjaganya, apa pun itu," kata David.

"Ketika orang terkejut, tiba-tiba tangan mereka akan bergerak ke kepala mereka, hampir seperti gerakan perlindungan," kata Dacher Keltner, seorang profesor psikologi di University of California, Berkeley.

Reporter

Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.