Sukses

6 Pelajaran Berharga dari Proses Evakuasi 12 Remaja yang Terjebak di Gua

Dari proses evakuasi yang menarik perhatian seluruh dunia tersebut, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa kita petik.

Liputan6.com, Jakarta Proses evakuasi 12 tim sepak bola remaja dan seorang pria dewasa yang terjebak di Gua Tham Luang, Thailand, berakhir sudah. Dibantu 90 penyelam ahli dan melibatkan 1.000 orang dari berbagai negara, ketiga belas orang tersebut berhasil keluar dengan selamat.

Proses evakuasi dinyatakan selesai pada Selasa (10/07) pukul 16.09 waktu setempat setelah empat orang anak dan sang pelatih berhasil keluar dengan selamat. Dari proses evakuasi yang menarik perhatian seluruh dunia tersebut, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa kita petik.

Melansir dari berbagai sumber, ini dia.

1. Nama 12 anak yang terjebak di dalam gua tak diungkap ke publik

Meski disorot oleh seluruh dunia, ada hal menarik dari berita proses evakuasi para remaja tersebut. Selama proses evakuasi, nama kedua belas anak itu namanya tak diungkap ke publik. Setelah semuanya keluar, barulah diungkap nama-nama tersebut.

Menurut media Thailand, hal ini dimaksudkan agar orangtua korban tak mengetahui siapa saja yang berhasil dievakuasi. Tujuannya agar orangtua dari para anak itu tetap solid dan tak meninggalkan mereka yang anaknya belum keluar.

2. Tak ada keluarga korban yang diwawancarai

Selama proses evakuasi tersebut, juga tak ada satu pun keluarga korban yang diwawancara. Ini dilakukan untuk menghormati perasaan keluarga korban yang kalut dan khawatir dengan keselamatan anak mereka.

Area gua juga diberi pembatas di mana hanya keluarga korban dan mereka yang berkepentingan diperbolehkan masuk. Media dipastikan tak bisa sembarangan membuat berita mengenai peristiwa ini, sehingga dipastikan sumber informasi hanya datang dari pihak yang berwenang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Lebih fokus pada proses evakuasi, bukan ranah privasi

Tak ada media Thailand maupun media asing yang mengungkit ranah privasi korban ke publik. Juga tak ada media sosial korban maupun testimoni kerabat dan teman korban yang dipublikasikan. Semua difokuskan pada proses evakuasi, sehingga tak ada berita yang mendramatisasi peristiwa itu tanpa dasar yang kuat.

4. Tak mewawancarai orang yang tak memiliki kaitan

Hal menarik lainnya, media lokal Thailand tidak mewawancarai politikus atau selebritas soal peristiwa yang terjadi. Pihak militer juga memberlakukan pembatasan media, sehingga informasi yang sampai ke masyarakat terbatas.

 

3 dari 3 halaman

5. Menonjolkan kinerja tim penyelamat dan relawan

Media asing dan media Thailand juga lebih menonjolkan pada bagaimana para relawan dan tim penyelamat bekerja bahu-membahu menyelamatkan para remaja itu. Tak heran, berita yang beredar adalah kisah menyentuh para relawan dan orang-orang baik hati yang ikut membantu proses evakuasi.

6. Tak membuat berita berdasarkan hal mistis

Meski Thailand memiliki kepercayaan terhadap hal-hal mistis, hal tersebut tidak ditemukan pada berita-berita yang beredar. Tak ada media yang mewancarai pakar spiritual, dukun, ataupun warga yang percaya bahwa peristiwa tersebut berkaitan dengan hal mistis.

Penulis: Rizky Mandasari

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.