Sukses

Miris, Hutan Seluas 40 Lapangan Sepak Bola Hilang Tiap Menit Tahun 2017

Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa tahun lalu menjadi tahun terburuk kedua dalam catatan mereka setelah tahun 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Data baru menunjukkan bahwa lebih dari 15,8 juta hektar hutan tropis hilang selama tahun 2017. Jumlah tersebut sama dengan area seluas Bangladesh atau 40 lapangan sepakbola hilang setiap menitnya.

Laporan baru yang masif dari Global Forest Watch dan Universitas Maryland tersebut diambil dengan data satelit. Menurut laporan tersebut, tingkat kehilangan tutupan pohon di seluruh dunia terjadi baik karena aktivitas manusia atau penyebab alami seperti kebakaran.

Temuan mereka juga menunjukkan bahwa tahun lalu menjadi tahun terburuk kedua dalam catatan mereka setelah tahun 2016. Meski jumlah tutupan pohon sedikit menurun dari tahun sebelumnya, situasinya jauh dari menggembirakan.

Tingkat kehilangan tutupan pohon ini merupakan bencana bagi satwa liar dan manusia. Hutan memainkan peran penting dalam menyimpan karbon, membantu menyerap emisi karbon yang diciptakan oleh aktivitas manusia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Meski konservasi hutan berperan memberi 30 persen jumlah dari yang ditetapkan oleh Perjanjian Iklim Paris, namun itu masih belum cukup.

"Ini seperti memadamkan rumah yang kebakaran dengan satu sendok teh," kata Frances Seymour di World Resources Institute yang menjalankan Global Forest Watch seperti dikutip dari The Guardian.

Brasil sekali lagi menjadi peringkat pertama negara yang kehilangan tutupan pohon paling tinggi. Sebagian besar disebabkan kebakaran yang dilakukan oleh orang-orang yang membersihkan lahan untuk pertanian. Perubahan iklim juga berperan terhadap kekeringan di wilayah tersebut sehingga hutan pun lebih rentan terhadap kebakaran.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Negara dengan hilangnya tutupan pohon tertinggi kedua adalah Republik Demokratik Kongo yang mencapai rekor tertinggi pada tahun 2017, baik 6 persen dari tahun sebelumnya. Kolombia juga mengalami lonjakan 46 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sebagian besar tren ini bersifat politis. Tahun lalu, Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dilucuti senjatanya. Dengan menghilangnya FARC, kelompok bersenjata kecil pun mulai berani mengeksploitasi lahan dan hutan, membersihkannya secara ilegal untuk pertanian, penambangan, dan penebangan kakao.

Meski demikian, tidak semuanya berita buruk. Indonesia misalnya mengalami penurunan jumlah hilangnya tutupan pohon sebesar 60 persen pada tahun 2017. Ini berkat larangan sementara terhadap pembakaran gambut di kawasan hutan lindung. Selain itu, El Nino juga membawa hujan ke Indonesia sehingga lebih sedikit kebakaran dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.