Sukses

Lewati Perbatasan Secara Ilegal, Sapi Dihukum Mati

Liputan6.com, Jakarta Ternyata tak hanya berlaku bagi manusia saja, gara-gara melewati perbatasan Serbia secara ilegal, seekor sapi betina akan dihukum mati.

Sebagai seekor hewan yang tahu menahu urusan manusia, sapi bernama Penka tersebut tak paham bahwa berkeliaran di sekitar perbatasan mampu membuatnya mendapat hukuman mati.

Pemilik Penka, Ivan Haralampiev yang tinggal di Bulgaria pernah mencari hewan ternaknya selama 2 minggu. Bedasarkan laporannya, Penka berkeliaran dari desa Kopilovtsi lalu menyebrang ke Serbia.

Ivan juga sebelumnya sudah memberitahu petugas perbatasan dan polisi lokal tentang sapinya yang hilang. Tapi pada suatu hari, Ivan mendapat pesan bahwa Penka berada pada desa di Serbia dan telah diurus oleh para penduduk.

Mendengar kabar tersebut, Ivan awalnya lega. Namun, ia mendapat kabar susulan yang sebenarnya cukup buruk baginya. Tindakan sapinya yang menyebrang perbatasan Bulgaria dan Serbia merupakan bentuk tindakan ilegal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Bulgaria hanya mengikuti undang-undang

Bedasarkan kebijakan dari Uni Eropa, sudah seharusnya orang dan bahkan hewan seperti Penka yang masuk perbatasan tanpa dokumen resmi perpindahan harus ditahan atau lebih buruknya dihukum mati.

Dari kebijakan itu, Penka dikembalikan kepada pemiliknya dengan ketentuan bahwa sapi itu akan kemudian dihukum mati.

"Dia telah meninggalkan perbatasan Uni Eropa dan tak dapat dikembalikan lagi ke sini. Seorang dokter hewan datang dan memerintahkan untuk segera dimusnahkan," ujar Ivan kepada televisi Bulgaria BNT TV.

Penka dilaporkan menyebrangi perbatasan setelah dikejar oleh para serigala. Sapi malang itu juga diperkirakan akan melahirkan dalam waktu sekitar tiga minggu lagi. Pihak pemerintah Bulgaria tak mau peduli cerita apapun tentang sapi tersebut. 

Mereka berdalih hanya ingin mengikuti aturan yang berlaku dengan undang-undang Uni Eropa.

 

3 dari 3 halaman

Kasus Penka Mendapat perhatian publik

'Sertifikasi harus disertai pada hewan-hewan yang masuk ke Uni Eropa' dari ketentuan itu semua hewan yang masuk harus melalui persetujuan Pos Inspeksi Perbatasan Uni Eropa. Jika tak memiliki sertifikasi itu maka, hewan harus segera dimusnahkan.

Dokter hewan dari Serbia yang datang dan memeriksa telah memberikan keterangan bahwa sapi itu bersih. Tapi peraturan mengatakan, hewan itu harus dihukum mati karena mungkjiun menderita penyakit serius dan dapat menginfeksi kawanan ternak lainnya.

Munculnya tentang hukuman mati Penka ternyata terdengar konyol bagi publik. Aturan yang sama sekali dimengerti hewan membuat banyak orang tak habis pikir.

Berita tentang hukuman mati Penka kemudian menjadi viral di seluruh Eropa, hingga akhirnya muncul petisi untuk menyelamatkan nasib sapi itu. Lebih dari 15 ribu orang telah menandatangani petisi tersebut, malahan sejumlah politisi juga sampai ikut terlibat untuk memberikan keringan dalam kasus Penka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.