Sukses

Miris, Paus Mati Setelah Menelan 80 Kantong Plastik di Laut

Menjelang hari lingkungan hidup sedunia, seminggu yang lalu seekor paus mati karena terlalu banyak menelan sampah plastik di lautan.

Liputan6.com, Jakarta - Mengingat hari ini 5 Juni, merupakan peringatan Lingkungan Hidup sedunia, inisden yang terjadi pada Senin, (28/5/2018) lalu bikin miris banyak orang. Pasalnya, seekor paus pilot harus tewas secara mengenaskan, setelah ditemukan pada sebuah kanal dekat perbatasan Thailand dengan Malaysia.

Tim penyelamat kemudian diturunkan untuk menangani paus tersebut. Tapi sayang, setelah memuntahkan lima plastik paus itu tak dapat diselamatkan.

Ketika para penyelamat berusaha menangani paus tersebut, mereka memberikan kesaksian bahwa hewan malang tersebut dalam kondisi yang menyedihkan.

Tubuhnya digolongkan kurus kelaparan karena mengalami kesulitan makan akibat perutnya dipenuh dengan plastik. Tak lama setelah itu, paus itu dinyatakan tewas dalam waktu yang singkat.

Otopsi pembedahan kemudian dilakukan untuk mencari tahu akar dari masalah kesehatan sang paus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terdapat 85 plastik seberat 8 kg dalam perut paus

Ketika pembedahan dilakukan, salah satu ahli bedah mengatakan bahwa ini merupakan kasus terparah yang menyebabkan hewan laut mati akibat polusi plastik.

Otopsi yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat lebih dari 80 kantung plastik dalam perut paus. Jika ditimbang jumlah plastik itu mencapai 8 kilogram.

"Jika kamu sampai memiliki 80 plastik dalam perut, kamu juga bisa mati, " ujar Thon Thamrongnawasawat, seorang ahli biologi kelautan dari Universitas Kasetsart, dilansir dari Mirror.

Menurutnya, sudah tidak memungkinkan lagi bagi paus untuk mendapatkan nutrisi apapun ketika kantong plastik memenuhi bagian perutnya.

Tim penyelamat sebelumnya sempat menggunakan pelampung supaya paus itu tetap bertahan dan mengapung, sebelum akhirnya mati.

Bisa dibilang, ulah manusia menjadi tanggung jawab atas kematian paus malang tersebut. Selain Indonesia dan India, Thailand juga termasuk ke dalam negara yang menggunakan plastik terbesar di dunia.

Akibat tindakan yang tak bertanggung jawab, serta pencemaran laut secara besar-besaran, tak sedikit hewan laut meliputi paus, anjing laut, kura-kura dan lumba-lumba menjadi korban atas tindakan manusia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.