Sukses

Meski Tak Berkaki, Pria Ini Berhasil Taklukkan Puncak Everest

Xia Boyu tercatat sebagai orang kedua yang berhasil mencapai puncak Everest meskipun kedua kakinya diamputasi ganda.

Liputan6.com, Jakarta - Xia Boyu mungkin menjadi orang pertama dari Tiongkok yang berhasil mendaki gunung tertinggi di dunia, Everest, dengan tanpa kaki. 40 tahun sejak pendakian pertamanya di Everest, Xia mengalami hal mengenaskan yang membuat kakinya diamputasi akibat radang dingin.

Kisah Xia sendiri baru belakangan ini ramai diwartakan oleh beragam media. Bisa dibilang Xia sudah memasuki lansia, tanpa dua kaki yang medukung tubuhnya. Meski tampak mustahil, tapi dia berhasil mendaki gunung Everest.

 

Namun, tekadnya mampu membuat hal mustahil menjadi kenyataan. Xia bersama tim ekspedisi pendakiannya yang terdiri dari tujuh anggota lain berhasil meraih puncak tertinggi gunung Everest pada Senin (13/5/2018).

"Mendaki Gunung Everest adalah mimpiku, aku harus merealisasikannya. Hal itu juga merepresentasikan sebuah tantangan secara personal, menantang takdir,' kata Xia dalam wawancara bersama AFP.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selalu terhalang cuaca ekstrem saat mendaki

Pencapaian itu diraih setelah lima kali Xia berusaha untuk mendaki Everest. Pertama kali melakukan pendakian, dia melakukannya pada tahun 1975. Pria tua itu tergabung sebagai bagian dari tim pendakit yang mendapat dukungan pemerintah.

Sayangnya, pencapaian Xia untuk mencapai puncak Everest pertama kali harus gagal di tengah jalan, karena terperangkap cuaca buruk di ketinggian 250 meter. Bersama timnya Xia terjebak selama dua hari tiga malam dalam kondisi dingin ekstrem.

Pilihannya untuk berbaik hati menawarkan kantung tidur ternyata berakibat fatal, atau mungkin hal yang paling disesalinya seumur hidup. Akibat itu, Xia harus kehilangan pergelangan kaki.

Hilangnya pergelangan kaki mungkin cukup membuat Xia terpuruk. Namun di tahun 1996, dokter kembali mengamputasi kakinya sampai di area bawah lutut akibat kanker darah.

Kehilangan kaki adalah hal yang berat, Xia tak mungkin untuk melanjutkan mimpinya untuk meraih puncak Everest. Meski mengalami hal itu, Xia justru tak goyah dan melanjutkan mimpinya.

Selama dua dekade, dia berlatih keras mempersiapkan tubuhnya agar bisa kembali ke Everest. Setelah mendapatkan latihan fisik yang cukup, Xia mendaki Everest kembali di tahun 2014 dan 2015. Usahanya gagal karena selalu berhadapan dengan cuaca buruk.

3 dari 3 halaman

Sempat terhalang aturan pemerintah Nepal

Namun di tahun 2016, pria itu kembali tak kenal pantang menyerah untuk mencapai puncak Everest. Malahan di tahun itu Xia hanya butuh jarak 100 meter lagi untuk sampai puncak, usahanya gagal karena timnya harus mundur akibat cuaca buruk.

Di tahun 2017, Xia ingin kembali merealisasikan tekadnya, namun ia terhalang aturan pemerintah Nepal yang menetapkan pelarangan untuk pendaki orang buta dan ganda amputasi.

"Saya panik setelah mendengar berita ini, berarti saya tak dapat memenuhi impian saya," kata Xia. Ia juga menimpali bahwa aturan itu merupakan diskriminasi terhadap orang difabel.

Oleh karena itu, Xia melakukan cara apapun untuk kembali ke Everest. Untuk mendapatkan izin, Xia pergi ke pengadilan tinggi Nepal dan mendapat izin mendaki. Usaha Xia kini terbayarkan karena ia berhasil  mendaki gunung Everest. Xia tercatat sebagai orang kedua yang berhasil mencapai puncak Everest, setelah Mark Inglis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.