Sukses

Selain Malin Kundang, 3 Legenda Ini Juga Kisahkan Manusia Jadi Batu

Ternyata ada sejumlah legenda di negara lain juga punya kemiripan seperti Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu.

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagaian besar orang, kisah anak durhaka Malin Kundang pasti sudah banyak didengar. Dalam legenda itu, Malin yang menyakiti ibunya kemudian dikutuk menjadi sebuah batu.

Meski membuat orang dibuat percaya dan tidak, batu Malin Kundang yang terletak di Pantai Air Manis, Kota Padang tersebut mampu menarik minat para wisatawan untuk melihatnya secara langsung.

Ternyata kisah kutukan yang mengubah manusia menjadi batu ternyata tak hanya terjadi di Indonesia saja. Penasaran negara mana saja yang punya kisah kutukan yang mirip seperti Malin Kundang? Berikut rangkumannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Bowermans Nose, Inggris

Bowerman's Nose adalah susunan batu granit kuno Dengan tinggi menjulang 6,6 meter. Jika dilihat dari sudut tertentu tumpukan batu ini tampak seperti sosok manusia bertopi. Cerita mistis tentang batu ini berkembang di kalangan masyarakat setempat dan dunia.

Bowerman adalah nama seorang pemburu yang tinggal di sekitar Dartmoor seribu tahun lalu. Menurut cerita, Bowerman bersama anjingnya memasuki daerah kekuasaan para penyihir yang sedang melakukan ritual keramat.

Salah satu peliharaannya itu kemudian menumpahkan kuali yang digunakan para penyihir untuk ritual. Penyihir itu tidak terima, lalu mengutuk mereka semua menjadi batu.

3 dari 4 halaman

2. Tebing Three Sisters, Australia

Tebing Three Sisters atau Tiga Saudari masuk ke kawasan Taman Nasional Blue Mountains di New South Wales, Australia.

Ada legenda Suku Aborigin di balik tiga tebing ini. Ribuan tahun lalu hiduplah tiga gadis Aborigin bernama Meehni, Wimlah dan Gunnedoo. Ketiga kakak adik dari suku Katoomba ini menjalin cinta dengan pemuda dari suku Nepea.

Pernikahan antara suku Katoomba dan Nepea tak dibolehkan secara hukum adat. Untuk melindungi tiga gadis itu dari ancaman suku lain, tetua suku Katoomba mengubah mereka menjadi tebing batu. Niatnya hanya sementara, hingga peperangan berakhir.

Namun sang tetua suku tewas dalam sebuah pertempuran. Tak ada lagi yang mampu membebaskan Meehni, Wimlah dan Gunnedoo dari mantra itu. Selamanya mereka menjadi tebing batu di Blue Mountains.

4 dari 4 halaman

3. Kota batu Kuklica

Kota batu berada di Desa Kuklica, dekat Kratovo di Republik Makedonia. Menurut legenda setempat, seperti dikutip dari The Vintage News, diceritakan hidup seorang tukang batu di desa Kuklica yang akan menikahi dua gadis. Gadis pertama cantik, tapi miskin. Sementara perempuan kedua kaya raya, namun wajahnya biasa saja.

Lalu, dia memutuskan untuk menikahi keduanya pada hari yang sama, tapi pada waktu berbeda. Si tukang batu memutuskan menikahi perempuan kaya terlebih dahulu. Sial baginya, musik yang dimainkan di pesta perkawinannya yang pertama terdengar hingga ke dataran tinggi, dimana tempat gadis pertama tinggal.

Sang gadis pertama menyadari calon suaminya sedang menikahi perempuan lain. Karena merasa murka, ia pun mengeluarkan kutukan yang akhirnya mengubah siapapun yang ada di sana jadi batu.

Area yang diyakini sebagai lokasi perkawinan kini dikenal sebagai 'The Merry Wedding' karena batu si mak comblang terlihat sedang tersenyum, sementara pasangan pengantin dalam posisi berdekatan.

Reporter

Syifa Hanifah

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini