Sukses

Waspada, Beredar Jajanan Permen Anak-Anak Berbentuk Penis

Seorang ibu di Inggris dikejutkan dengan penemuan permen aneh berbentuk penis yang dikonsumsi oleh putrinya.

Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak memang tak bisa selalu jauh dari jajanan. Di sekolah dan sekitar rumah, mereka paling doyan dengan yang namanya makanan asin, gurih hingga manis.

Meski begitu, sudah menjadi keharusan bagi orangtua untuk memperhatikan segala jenis makanan untuk sang anak. Jangan sampai lengah untuk melihat jenis makanan dan jajanan yang akan dikonsumsi oleh para bocah.

Baru-baru ini di Inggris, seorang ibu bernama Hilary Way terkejut melihat kedua putrinya yang berusia 7 tahun dan 12 tahun membeli permen dengan bentuk tak biasa.

Bethany dan Maisie membeli sekotak permen berwarna merah muda pada sebuah toko di kawasan Portsmouth, Inggris. Permen yang dibeli mereka berbentuk alat vital laki-laki (Mr P).

Sang anak bercerita bahwa mereka mendapatkan permen rasa ceri tersebut dari sebuah toko mainan. Hilary merasa khawatir sang anak mengonsumsi permen tersebut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemilik Toko Dikritik

Usai kejadian tersebut, keesokan harinya Hilary mendatangi toko untuk memberikan keluhan sekaligus kritik.

"Saya bertanya kepada pihak toko mengapa barang tersebut bisa dijual kepada anak-anak? Apakah kamu bisa melihat hal tersebut tidak pantas?" kata Hillary dikutip dari Mirror.

Sementara itu, perwakilan dari toko menyebutkan bahwa permen berbentuk Mr P tersebut merupakan bagian dari mainan untuk kategori orang dewasa.

Pihak toko menyadari bahwa hal tersebut seharusnya tidak diperjualbelikan kepada anak-anak. Pihaknya juga menyadari ada kelalaian dari pihak toko saat jam-jam sibuk.

"Segera setelah kami mengetahui insiden tersebut, produk permen berbentuk Mr P ini ditarik dari rak toko," kata perwakilan toko.

Usai insiden tersebut, pihak toko tidak akan menjual kembali produk serupa. Pihak toko menambahkan alasan menarik produk permen yang menuai kritikan.

"Sebagai hasil dari ini kami sekarang memutuskan untuk tidak terus menjualnya, karena kami dapat melihat bahwa barang tersebut dapat membingungkan dan jika anak-anak melihatnya, mereka mungkin tidak menyadari apa yang sebenarnya dan mungkin berpikir itu adalah permen yang normal."

Pihak toko meminta maaf kepada para orangtua dan masyarakat luas atas insiden yang terjadi di tokonya.

Reporter:

Vindiasari Putri

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.