Sukses

Jaga Warisan Adat Jawa, Bos Gojek Lakukan Tradisi 'Turun Tanah' untuk Sang Anak

Nadiem dan sang istri, Franka, melakukan prosesi "tedak sinden" kepada sang buah hati yang bernama Solora Franklin Makarim.

Liputan6.com, Jakarta Bos Gojek Indonesia, Nadiem Makarim, masih menjaga warisan adat Jawa dengan melakukan tradisi "tedak sinden" saat melaksanakan 7 bulanan anaknya.

Dalam melaksanakan tradisi warisan leluhur masyarakat Jawa, terlihat Nadiem dan sang istri, Franka, melakukan prosesi tedak sinden kepada sang buah hati yang bernama Solora Franklin Makarim.

Istilah tedak sinden memang tak umum didengar. Namun bagi kebanyakan orang, tedak sinden biasa disebut dengan sebutan turun tanah.

Acara tersebut juga dihadiri para keluarga. Turun tanah dilakukan ketika sang anak memasuki usia sekitar 7 atau 8 bulan. Tujuannya agar anak tumbuh menjadi anak yang mandiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Sebelum Sesi Turun Tanah, Kedua Kaki Solora Dibasuh Air

Dalam upacara turun tanah pastinya banyak rangkaian yang harus dilakukan. Sebelum rangkaian lainnya dimulai, Nadiem dan istri membasuh kaki anak mereka tersebut.

3 dari 7 halaman

Sesi Menaiki Anak Tangga

Kemudian Solora dibantu kedua orangtuanya menaiki tangga sebagai simbol taraf kehidupan dan agar anak memiliki ketetapan hati/tekad yang bulat.

4 dari 7 halaman

Raut Wajah Bahagia pun Terlihat dari Keluarga Kecil Ini

Berbagai keseruan prosesi terus mereka jalani. Tampak kebahagiaan terpancar dari wajah mereka.

5 dari 7 halaman

Saat Sesi Injak Kaki ke Tanah dan Membasuhnya dengan Air Melati

Prosesi selanjutnya adalah menginjakkan kaki ke tanah. Kemudian dibasuh dengan air dan bunga melati.

6 dari 7 halaman

Saat Lakukan Sesi Potong Tumpeng

Tak lupa memotong tumpeng juga dilakukan. Tak hanya tumpeng, aneka makanan tradisional juga dihadirkan.

7 dari 7 halaman

Tumpengan Punya arti yang Bagus untuk si Anak

Bukan sekadar makanan sajian acara, tumpeng ternyata juga memiliki arti, yakni digunakan sebagai simbol permohonan orang tua agar si anak kelak menajdi orang yang berguna kedepannya.

 

Reporter

Galuh Esti Nugraini

Sumber: Kapanlagi.com

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.