Sukses

Suka Gemas Lihat Salah Ketik, Berarti Ini Kepribadianmu Sebenarnya

Matamu suka gatal kalau melihat ada tulisan yang salah ketik? Siapa sangka, bagaimana sikapmu menghadapi kesalahan ketik tersebut ternyata dipengaruhi oleh kepribadianmu.

Liputan6.com, Jakarta - Matamu suka terganggu kalau melihat ada tulisan yang salah ketik? Gatal ingin memperbaiki tulisan tersebut? Atau justru kamu malah cuek membiarkan kesalahan ketik di tulisan tersebut? Siapa sangka, bagaimana sikapmu menghadapi kesalahan ketik tersebut ternyata dipengaruhi oleh kepribadianmu.

Para ahli linguistik dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, mengklaim bahwa orang-orang introvert cenderung lebih peka dan teliti terhadap kesalahan tata bahasa atau salah ketik. Sebaliknya, mereka yang memiliki kepribadian ekstrovert cenderung abai terhadap hal tersebut.

"Ini merupakan studi pertama yang menunjukkan ciri-ciri kepribadian dari pendengar atau pembaca, yang ternyata memiliki efek terhadap penafsiran bahasa. Dalam penelitian ini, kami mengkaji penilaian sosial yang dibuat pembaca terhadap penulis," ungkap Profesor Linguistik dan Psikologi di Universitas Michigan, Julie Boland, yang berpartisipasi dalam studi tersebut.

Sebanyak 83 peserta disuguhkan teks yang berisi tanggapan atau respons surel sampai iklan. Surel tersebut berisi tulisan tanpa kesalahan serta kesalahan ketik, misalnya mkae (make), abuot (about) atau kesalahan tata bahasa seperti to/too, it's/its, you/you're.

Mereka kemudian diminta menilai penulis surel dari sisi kecerdasan, keramahan, atau atribut lainnya, serta memberikan informasi tentang diri mereka sendiri. Di akhir percobaan, peserta diberi pertanyaan perihal adakah kesalahan tata bahasa para respons surel tersebut. Jika peserta menjawab "ya, ada", itu merupakan indikasi mereka terganggu dengan kesalahan ketik dalam sebuah tulisan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menurut Robin Queen, profesor dari Arthur F Thurnau sekaligus ketua Departemen Ilmu Bahasa menyatakan bahwa peserta yang melaporkan tata bahasa jadi hal penting pada awal percobaan, lebih mungkin terganggu terhadap kesalahan tata bahasa dan salah ketik tersebut di akhir percobaan.

Di sisi lain, penelitian itu juga menunjukkan mereka yang memiliki tingkat rendah dalam aspek agreeable, cenderung sensitif terhadap kesalahan tata bahasa. Sementara mereka yang memiliki tingkat tinggi dalam aspek conscientious, tapi memiliki aspek keterbukaan yang rendah, cenderung sensitif terhadap salah ketik.

Yang harus dipahami, aspek agreeable merupakan salah satu aspek dalam teori kepribadian Big Five yang terkait dengan tingkat keramahan seseorang. Semakin rendah tingkat agreeable, semakin sering seseorang memberikan kritik terlebih dalam hal kesalahan tata bahasa.

Kemudian, kepribadian consciencious biasa dikaitkan dengan tingkat kehati-hatian seseorang. Semakin tinggi, semakin teliti pulalah orang tersebut terhadap kesalahan ketik.

Sementara kepribadian terbuka, dikaitkan dengan tingkat penyesuaian seseorang. Semakin rendah, berarti ia termasuk orang yang tak terlalu pandai menyesuaikan diri. Tak heran, orang tersebut lebih sensitif terhadap kesalahan kecil seperti salah ketik.

Reporter: Agustin Wahyuningsih

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.