Sukses

Dari Keisengan, Sandal Jepit yang Diukir Pria Brebes Laku Keras

Bermula dari keisengan mengukir sendal, pria asal Brebes Jawa Tengah menarik banyak peminat hingga sampai Hongkong

Liputan6.com, Jakarta Tindakan iseng tak selalu dikontasikan dengan hal-hal negatif. Banyak karya yang justru laku dipasaran karena bermula dari keisengan. Salah satu orang yang mendapat keuntungan melimpah dari keisengan yakni Lukman.

Pria 27 tahun itu terbilang kreatif mengukir sandal jepit sehingga menjadi karya seni yang terbilang unik. Dengan bermodalkan sandal jepit swallow yang murah dan mudah ditemukan. Tangan Lukman kemudian mengubah sandal tersebut menjadi barang dengan nilai jual yang tinggi.

Dari sendal bernilai belasan ribu rupiah, ukiran pria asal Brebes itu bisa menghasilkan keuntungan dua kali lipatnya. Sandal jepit ukiran karakter Doraemon ia jual seharga Rp 35 ribu, sedangkan untuk figura yang bisa dipajang bernilai Rp 150 ribu.

Sandal ukiran Lukman juga mendapat banyak pesanan, mulai dari kota-kota besar di Indonesia hingga Hongkong. Menurut pria yang hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut, pesanan dalam sebulan bisa menyentuh angka 20-an pasang.

"Pernah ada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong pesan 15 pasang sandal jepit dan dikirim ke sana," kata Lukman kepada Brilio.net, Kamis (15/3).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bermula dari sandal jepit yang sering hilang

Pria yang pernah bekerja sebagai buruh pabrik di Tangerang tersebut memulai usaha sandal ukir karena kerap menjumpai sandal jepit di kontrakannya kerap hilang. Adanya ukiran itu diharapkan menjadi penanda sehingga sandal tidak hilang.

"Awalnya iseng aja. Lah, kok banyak teman pabrik yang suka dan pesan sandal ukiran itu," kenangnya.

Tak ayal, Lukman pun mulai memberanikan diri sejak dua tahun lalu berbisnis sandal jepit ukir. Tak cuma sandal ukir, ia juga membuat gantungan kunci hingga jam dinding yang diukir dengan bahan utama karet sandal jepit.

Warga Desa Wanatirta, Paguyangan, Brebes Jawa Tengah tersebut membebaskan desain ukiran sesuai selera pembeli. Seperti tokoh film, superhero hingga kartun. Disinggung mengenai omzet perbulan, Lukman tak menjelaskan secara detail karena memang tak pernah menghitungnya. "Tapi selama ini ya dapat untunglah," katanya.

Hingga saat ini, akun Instagram Lukman telah diikuti seribu orang lebih. Pemesanan produknya bisa dilakukan dengan kontak via jejaring sosial seperti WhatsApp dan Line.

Reporter: 

Muhammad Gufron Salim

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.