Sukses

Kecanduan Parah, Gadis Muda Sampai Nekat Congkel Bola Matanya

Mencongkel mata hingga keluar merupakan hal yang mengerikan. Meski begitu, gadis asal South Carolina ini tak merasakan apapun ketika melakukan hal tersebut dalam pengaruh narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Kaylee Muthart, seorang merupakan anak perempuan yang terkenal religius. Sayangnya, ia bisa bertindak aneh jika sedang mengonsumsi meth dan kokain.

Ketika dalam kondisi pengaruh narkoba, gadis itu kerap mencongkel matanya keluar sebagai bentuk tanda pengorbanan yang istimewa pada Tuhan. Gara-gara tindakan tersebut, Muthart sampai mengorbankan matanya hingga akhirnya menjadi buta.

Gadis 20 tahun itu berparas cantik dengan mata hijau yang terang, tak ada yang pernah mengira jika ia bisa melakukan tindakan nekat pada tubuhnya sendiri. 

Muthart pada mulanya merupakan gadis yang baik di waktu SMA. Karena masalah dengan  keuangan, Muthart akhirnya beralih pada alkohol dan narkoba.

"Pada saat aku berusia 19 tahun di musim panas lalu. Aku sedang merokok bersama dengan seorang kenalan di rumah pria itu. Tiba-tiba aku mendapatkan perasaan melambung yang tinggi. Ketika mencari tahu tentang gejala itu aku tahu bawa hal tersebut justru mendekatkanku dengan tuhan," ujar Muthart, melansir South China Morning Post, Selasa (13/3/2018).

Menurut gadis itu, campuran ganja dan meth serta kokain semata-mata memberikannya pengalaman spiritual.

"Ketika berekstasi, aku mempelajari Alkitab dan banyak melakukan salah tafsir akibat hal tersebut. Meski begitu aku menyakinkan diri bahwa meth akan membawaku lebih dekat dengan tuhan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah terlambat

Sayangnya, obat-obatan tersebut tak berpengaruh banyak terhadap kondisi Muthart. Dokter justru memberikan diagnosis bahwa gadis itu mengalami bipolar dan perlu dijauhkan dari penggunaan narkoba.

Namun kondisi nahas yang menimpa Muthart malah terjadi. Sebelum ia kehilangan mata, sang ibu sempat merasa khawatir dengan keadaan putrinya yang semakin memburuk.

Kecanduannya semakin tak terbendung apalagi ia mulai mendengus dan menyutik narkoba melalui venanya. Katy Tompkins yang merasa cemas kemudian memaksa putrinya untuk berkomitmen agar keluar dari kecanduan tersebut.

"Sebelum hal itu terjadi. Aku bersiap untuk membuatnya berkomitmen dan menjauhkannya dari hal tersebut, namun aku sudah terlembat," kata Katy.

Ketika kejadian itu berlangsung, Muthart berada dalam halusinasi yang kuat akibat obat bius. Ia mendorong ibu jarinya, jari telunjuk dan jari tengahnya pada setiap mata kemudian mencengkramnya dan menariknya keluar dari tengkoraknya.

Muthart tak bisa merasakan apapun dari hal tersebut karena obat-obatan telah mematikan rasa sakitnya. Insiden itu terjadi dengan cepat dan dekat pada lokasi gereja. Seorang pastur akhirnya menemukan Muthart dalam keadaan bola mata menempel di telapak tanganya.

Karena keadaan Muthart sangat agresif, paramedis yang dipanggil sampai harus menenangkannya dengan ketamin. Saat dilarikan ke rumah sakit, dokter langsung melakukan pembedahan dan memotong sisa matanya agar tak menganggu saraf optiknya serta mencegah infeksi.

Setelah mendapat kondisi yang baik, Muthart dilibatkan dalam program psikatri agar menjauhkannya dari obat-obatan terlarang. Untuk melalui hal itu, Muthart perlu menyesuaikan diri kembali dalam hidupnya karena ia telah buta secara permanen.

Meski begitu, insiden tersebut telah mengubahnya untuk tidak bergantung lagi pada obat-obatan terlarang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.