Sukses

Viral, Foto Trotoar Tak Ramah Difabel Bikin Warganet Prihatin

Nur Hadi berkicau tentang trotoar yang menyulitkan rekan penyandang difabelnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah di berbagai daerah di Indonesia terus menata trotoar di wilayahnya. Trotoar didesain untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pejalan kaki.

Akan tetapi, trotoar masih sering disalahgunakan. Seperti yang sering terjadi di Jakarta. Banyak trotoar yang malah digunakan para pengendara roda dua. Hal ini jelas merugikan pejalan kaki karena kenyamanannya terganggu.

Pemerintah pun memberi pembatas berupa besi yang digunakan agar pemotor tidak dapat menerobos jalur trotoar. Hal ini dinilai efektif dan bisa menjadi solusi agar pengendara motor tidak sembarangan melalui trotoar. Namun, bagaimana dengan nasib teman-teman difabel yang justru terhambat?

Dikutip dari akun Twitter @nurhadi_a, Minggu (11/3/2018), Nur Hadi berkicau tentang trotoar yang menyulitkan rekan difabelnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Terlihat potret kursi roda yang sedang didorong seorang anak kecil tidak bisa melewati pembatas trotoar. Kicauan ini pun mendapat perhatian dari warganet lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prihatin

 

"Kursi ruda tdk bisa lewat. Nderek prihatos mas Didik, sy berusaha berprasangka baik pd para petugas dr pemkot/pemkabnya. Mungkin mrk saat bikin perencanaan itu sdg khilaf, inshaa Allah, foto itu akan menyadarkan para pihak yg terkait. Semoga," tulisnya.

Ia pun menambahkan agar pemerintah dapat cepat memperbaiki trotoar dengan besi pembatas yang malah menyulitkan pejalan kaki. Namun, tidak hanya di Semarang, di kota lain seperti Surabaya ternyata ada cara pintar untuk membuat pembatas besi khusus difabel.

3 dari 3 halaman

Respons Warganet Lain

Akun Twitter lain pun mengunggah kicauan berisi foto lengkap bagaimana pemerintah kota lain membuat pembatas trotoar yang bisa dijadikan solusi untuk para difabel. Beberapa warganet lain juga memberikan solusi agar pemerintah cepat tanggap dengan hal ini.  

 

Akun @JuvanDaffa mengomentari, "Pemkot Semarang Harus Banyak Belajar dari Pemkot Surabaya, bagaimana cara membuat Trotoar yang Ramah bagi Difabel "

Akun @sasisudibyo menulis, "Ngapa pada ngetag ke pak Ganjar deh. Jauh amat. Pak Hendi aja cukup. Trotoar2 ini proyek Pemkot."

Bahkan, akun @mfalemi membuat kolase dan membandingkannya dengan trotoar di Jakarta.

 

Reporter:

Eko Wahyu Putradinata

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.