Sukses

Studi: Anak Kedua Cenderung Menjadi Sumber Masalah

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa anak kedua lebih cenderung menjadi pembuat masalah.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa anak kedua lebih cenderung menjadi pembuat masalah. Pernyataan ini selaras dengan klaim kalau anak pertama lebih ambisius dan sukses ketimbang anak yang lahir berikutnya. Namun, benarkah demikian?

Sebuah laporan dari tim peneliti yang dipimpin oleh ekonom MIT Joseph Doyle menemukan bahwa anak-anak yang lahir berikutnya, seperti anak kedua, lebih cenderung mendapat masalah di sekolah dan undang-undang ketika mereka dewasa, ketimbang anak-anak yang lahir pertama dari keluarga yang sama. Kesimpulan tersebut berdasarkan studi yang menganalisis tingkat kejahatan, kekerasan, dan kecaman sekolah untuk saudara kandung di Denmark dan Florida.

Para ilmuwan memusatkan perhatian pada anak laki-laki, karena secara statistik, anak laki-laki mendapat lebih banyak masalah daripada anak perempuan, baik di sekolah atau dengan polisi. Dalam keluarga yang memiliki dua atau lebih anak, studi tersebut menemukan bahwa anak laki-laki kedua 20-40 persen lebih mungkin untuk terkena masalah di sekolah ketimbang anak tertua.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menurut penulis, hal itu berkaitan dengan bagaimana keterlibatan orang tua. Dengan kata lain, anak-anak yang lahir pertama mendapat perhatian penuh dari orang tua sebelum saudara kedua masuk ke dalam keluarga itu.

"Anak sulung memiliki model peran, yaitu orang dewasa. Dan anak kedua yang lahir kemudian, memiliki model peran sebagai anak yang tak tahu apa-apa," ujar Doyle pada NPR.

Tim peneliti yang melakukan penelitian tersebut termasuk ilmuwan dari universitas di Massachusetts, Chicago, Florida, dan Denmark, serta ekonom dari National Bureau of Economic Research, sebuah organisasi nirlaba swasta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.