Sukses

Populer, 6 Film Kartun Ini Ternyata Sembunyikan Fakta Tragis

Ada fakta-fakta yang berujung tragis dalam sejumlah film kartun yang kita sering saksikan.

Liputan6.com, Jakarta Film kartun memang selalu membuat kita merasa terhibur. Apalagi saat kita masih kecil, kartun kerap menemani hari Minggu kita dengan penuh sukacita.

Namun ternyata, tak selalu semua kartun memiliki latar belakang cerita yang penuh kebahagiaan.

Berikut ini merupakan fakta-fakta dari sejumlah kartun terkenal yang dianggap menghibur, sekaligus mempunyai sisi cerita yang tragis di dalamnya.

1. Masha and The Bear

 

Cerita Tragis dari kartun Masha and The Bear. Source: Mystery Fact

Masha yang ceria dan tingkahnya yang menjengkelkan memang selalu membuat anak-anak terhibur. Namun di balik itu, ada kisah kelam dari kartun yang kerap difavoritkan oleh banyak anak-anak tersebut. Masha, nama gadis kecil dalam kartun, merupakan korban keganasan beruang sirkus yang lapar.

Saat itu ia bersama keluarganya menyaksikan atraksi beruang dalam suatu sirkus. Setelah acara usai, gadis cilik itu kabur dari pengawasan orangtuanya dan menuju ke kandang beruang sirkus. Nahasnya, beruang yang ia temui ternyata amat berbeda dengan acara sirkus yang telah ia saksikan.

Tragisnya, Masha akhirnya dianggap sebagai santapan beruang sirkus yang lapar. Akibat kejadian nahas itu, orangtua Masha juga ikut sampai bunuh diri.

Kali ini ceritanya kembali dihidupkan dengan serial kartun Masha and The Bear. Untuk menghargai orangtua Masha, kartun tersebut tak pernah memunculkan orangtuanya di dalam kartun. Selain itu, beruang yang kerap diganggu Masha dalam kartun, memang sengaja dibuat merasa takut kepada bocah cilik itu untuk mengenangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Tom and Jerry

Nama asli mereka sebenarnya lebih dikenal sebagai Jasper dan Jinx pada bentuk mulanya. Karakter kucing dan tikus diciptakan untuk meningkatkan semangat warga sipil Amerika sebelum keterlibatan mereka pada Perang Dunia II.

Nama karakter itu kemudian diganti dengan oleh orang Amerika dengan nama Tom atau "Tommies" yang merujuk kepada tentara Inggris. Adapun, tentara Jerman, mereka sebut dengan nama "Jerries" atau Jerry.

Setelah nama Jerry mendapat simpati banyak orang dalam kartun, nama kedua karakter tersebut tidak diganti kembali.

3 dari 5 halaman

3. Winnie the Pooh

Kartun tersebut terinspirasi oleh seorang beruang bernama Winnipeg yang dibeli oleh tentara Kanada bernama Harry Colbourn. Pria itu membeli Winnie saat usianya masih terbilang sangat kecil dengan harga 20 dolar. Tentara itu kemudian menyumbangkan Winnie ke kebun binatang Inggris di mana namanya kemudian menjadi terkenal.

Salah satu bocah bernama Christoper Robin terkenal sangat menyukai beruang bernama Winnie tersebut. Robin merupakan putra dari penulis terkenal bernama A.A Milne. Ia mengadaptasi cerita Winnie the Pooh yang berdasarkan pada pengalaman putranya.

Sedihnya, Winnie sang beruang kecil biasanya ditangkap setelah induk mereka dibunuh oleh para pemburu dan kemudian dijual. Meskipun begitu, nama Winnie the Pooh tak akan muncul jika Colburn tidak membelinya dan menitipkan beruang malang tersebut di kebun bintang Inggris.

4 dari 5 halaman

5. Sherk

Film kartun Sherk pasti diketahui oleh banyak kalangan. Sherk kerap dianggap sebagai makhluk hijau yang jelek. Namun, banyak orang menikmati kisah petualangannya di dalam film.

Tapi siapa yang mengira bahwa wajah tokoh kartun Sherk sebenarnya diambil dari seorang pegulat Prancis bernama Maurice Tillet. Pegulat itu biasanya dikenal sebagai raksasa aneh.

Fisik dari Maurice diyakini menginspirasi dibuatnya karakter Sherk. Ia disebut raksaksa karena mengalami pembengkakan pada tangannya dan kakinya akibat penyakit akromegali.

5 dari 5 halaman

6. Kisah Carl dalam Film Up

Banyak orang pasti pernah menyaksikan film kartun Up. Carl sebagai tokoh lansia yang menyendiri di rumahnya, ternyata terinspirasi dari kehidupan Edith Macefield. Sebagai pensiunan mata-mata untuk pasukan sekutu Perang Dunia II, ia bekerja dengan banyak anak-anak yatim piatu.

Setelah itu, ia menetap di sebuah rumah pertanian tua di Seattle. Di sana ia merawat ibunya yang sedang sakit. Sama seperti Carl dalam tokoh Up, rumah Edith sempat ingin digusur. Namun ia menolak untuk pindah dengan segala cara.

Rumah Edith akhirnya dikelilingi bangunan berlantai lima sampai akhirnya ia meninggal pada usia 86 tahun pada 2008 silam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini