Sukses

Ini Penjelasan Mengapa Tubuh Kita Ingin BAB di Rumah

Sama-sama toilet, tapi bagi sebagian orang buang air besar di rumah adalah keharusan. Kenapa ya?

Liputan6.com, Jakarta Konsep buang air besar dan buang air kecil, keduanya sama-sama mengeluarkan zat kotoran yang sudah tak diperlukan lagi oleh tubuh. Namun, buang air kecil biasanya mudah, kita hanya perlu cari toilet untuk segera mengeluarkannya.

Akan tetapi, untuk membuang air besar tidak semudah itu. Walaupun dihadapkan saat keadaan mules sekalipun, tubuh beberapa orang terkadang sulit untuk mengeluarkannya karena kondisi lingkungan atau saat berpergian.

Pasti ada sejumlah orang yang merasa lebih nyaman buang air besar di rumah sendiri sehingga mereka terbiasa menahannya.

Ternyata ada lo penjelasan ilmiah dibalik fenomena tersebut. Melansir TED, Rabu (31/1/2018) berikut ini penjelasan dari Giulia Enders, MD seorang peneliti sekaligus penulis buku terkenal Gut: The Inside Story of Our Body's Most Underrated Organ.

 

Menurut Enders, Dalam bagian anus kita terdapat bagian outer sphincter dan inner sphincter. Bagian outer sphincter bisa kita kendalikan saat kita ingin buang air besar.

Namun pada bagian inner sphincter justru sebaliknya tak bisa ditahan. Saat feses dikirimkan ke bagian anus untuk dikeluarkan, maka bagian inner sphincter akan terbuka terlebih dahulu.

Anatomi bagian anus. Source: healthiack.com

Di saat bersamaan terbukanya inner sphincter, feses dibiarkan lewat sedikit untuk diuji. "Ada sensor sel yang dapat menganalisis benda yang akan dikirimkan keluar. Tugas sel yakni memeriksa apakah mereka berbentuk gas atau padat," ujar Enders.

Sel yang mengecek hal ini akan memberikan informasi ke otak kita. Momen tersebut memberi tahu kita untuk segera pergi ke toilet. Otak manusia akan bekerja dan memprosesnya dengan secara menakjubkan untuk mediasi dengan lingkungan di sekitar kita.

Jika benda atau yang akan dikeluarkan dalam anus merupakan bentuk gas. Otak bisa mengeluarkannya secara perlahan tanpa suara. Namun ketika yang keluar merupakan bentuk padat seperti feses. Maka otak bisa berkolaborasi dengan bagian outer sphincter untuk menahannya.

"Sejak bagian outer sphincter kita dan otak terhubung dengan sel saraf. Mereka bisa berkoordinasi, berkerja sama, dan bisa menahannya," kata Enders. Menurutnya ketika kita telah sampai di rumah, otak bisa memberitahu badan dan membuat kita terbebas untuk membuang air besar secara lebih lega.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.