Sukses

Remaja Jenius Temukan Zat Pembunuh Bakteri Kebal Antibiotik

Ia mendapat penghargaan karena menemukan zat pembunuh Staphylococcus aureus, bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja berusia 15 tahun asal Irlandia, mendapat penghargaan karena menemukan zat pembunuh Staphylococcus aureus, bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Remaja bernama Simon Meehan itu mendapat penghargaan karena tak hanya menemukan zat pembunuh Staphylococcus aureus, tapi juga karena zat yang ia temukan merupakan bahan alami yang didapat dari buah blackberry. Menurut WHO, bakteri resisten antibiotik merupakan ancaman terbesar terhadap kesehatan global, keamanan pangan, dan pembangunan saat ini.

Singkatnya, infeksi seperti pneumonia, tuberkulosis, dan salmonellosis jadi makin sulit diobati saat bakteri penyebabnya berevolusi dan kebal terhadap antibiotik umum yang tersedia dalam pengobatan saat ini. Semua ini menunjukkan betapa besar arti penemuan Simon.

Menurut The Irish Times, Simon menemukan sifat tahan antibiotik super dari ekstrak blackberry hanya dengan bereksperimen dengan 10 tanaman di daerahnya. Berdasarkan laporan BTPLC, tanaman yang ia teliti termasuk asparagus dan jelatang.

Setelah melakukan beberapa percobaan, barulah Simon menemukan bahwa blackberry mengandung zat kimia yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri kebal antibiotik.

"Orang-orang pergi ke hutan Amazon untuk mencari antibiotik baru. Tapi saya menemukannya di kebun belakang. Ini begitu menakjubkan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Profesor John O'Halloran, salah satu juri dalam "The 54th BT Young Scientist & Technology Exhibition" mengklaim temuan Simon memberikan pendekatan unik untuk membunuh bakteri dengan menggunakan bahan aktif tumbuhan alami.

"Ketegasan pendekatan yang diadopsi Simon membuat proyeknya berbeda dari pesaing lainnya dan membuatnya menjadi pemenang keseluruhan," kata dia.

Simon mengaku mendapat inspirasi penelitian tersebut dari kakeknya. Eddie Lucey, sang kakek, dikenal sebagai guru sains dan herbalist. Ia dikenal sering membantu menyembuhkan penyakit orang dengan menggunakan herbal yang ditanam di halaman rumahnya sendiri.

"Ia telah mengilhami pekerjaan saya. Saya berhutang budi atas pengetahuan yang ia berikan," kata bocah itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.