Sukses

Ketombe dan Kulit Kepala Kering, Ini Beda Cara Mengatasinya

Terdapat perbedaan antara ketombe dan kulit kepala kering dan cara mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda mengalami masalah ketombe atau kulit kepala yang jatuh berupa serpihan, Anda tentu mengerti betapa menyebalkannya menemukan bintik putih kecil di pakaian hitam Anda. Meski hanya berupa serpihan, ini sudah cukup untuk menjatuhkan kepercayaan diri Anda.

Tak banyak yang tahu, ada perbedaan mendasar antara ketombe dengan kulit kepala kering. Melansir dari Huffingtonpost, begini penjelasannya.

Menurut Dr. Jennifer MacGregor dari Union Square Laser Dermatology di New York, ketombe pada intinya adalah pengelupasan kulit kepala. Berbicara tentang ketomber, berarti kita membicarakan kondisi kulit yang umum disebut dermatitis seboroik.

Penelitian terbaru menunjukkan ketombe dan dermatitis seboroik adalah spektrum terus menerus dari penyakit yang sama. Sementara ketombe hanya ada di kulit kepala, dermatitis seboroik juga dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya.

"Kasus ringan yang khas terlihat adalah bercak-bercak atau bersisik dan terkadang berwarna kemerahan," kata MacGregor.

Dermatitis seboroik biasa ditemukan di kulit kepala, di belakang telinga, dan sekitar alis dan lubang hidung. Ini juga dapat muncul di seluruh wajah dan dada.

Penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, menurut Mayo Clinic, ini mungkin terkait dengan ragi yang disebut malassezia yang ditemukan di sekresi minyak pada kulit atau bisa juga sebagai respon terhadap sistem kekebalan yang tak teratur.

Kulit kepala kering

Kulit kepala kering di sisi lain merupakan bentuk lain kulit kering. Kulit kering cenderung memburuk seiring bertambahnya usia dan bisa juga turun temurun. Kulit kering biasa dikaitkan dengan eksim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana membedakannya?

Kasus ringan kulit kepala kering dan ketombe dapat terlihat sama. Karena itu untuk mengobatinya, yang diperlukan adalah diagosis yang tepat. Berkonsultasi dengan ahli adalah cara terbaik yang harus Anda lakukan.

Cara Mencegahnya

Menurut MacGregor, untuk mencegah keduanya, Anda harus memulai rutinitas perawatan kulit dengan cara mandi dengan air hangat. Selain itu, biasakan mengoleskan pelembab ke wajah dan tubuh dua menit setelah mandi.

Dermatitis seboroik tidak dapat sepenuhnya dicegah, tapi Anda bisa menggunakan sampo yang mengandung selenium sulfide atau zinc pyrithione atau ketoconazole yang anti jamur. Sementara untuk kulit kering, sebaiknya memakai krim yang membantu melindungi kulit dari kelembapan berlebih.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini