Sukses

Bagai Kejadian di Film, Pria Ini Menculik Pembunuh Putrinya

Ini adalah cerita pria asal Prancis yang bernama André Bamberski yang bersikeras menangkap pembunuh putrinya.

Liputan6.com, Jakarta Sudah tiga dekade lebih kasus Kalinka Bamberski berlalu. Namun, ayah kandungnya tetap bersikeras untuk mengusut tuntas pembunuh putrinya.

André Bamberski telah menempuh jalan panjang untuk menunggu keadilan bagi Kalinka yang dibunuh pada 1982. Penantian panjang Bamberski selama bertahun-tahun terbayarkan sudah. Akhirnya dia dapat menghukum Dieter Krombach, pria yang telah memperkosa dan membunuh putrinya.

Penetapan Dr. Krombach sebagai tersangka atas kematian Kalinka mengejutkan banyak orang. Pasalnya, Kalinka adalah putri angkatnya sendiri. Pada saat itu, Kalinka merupakan remaja sehat yang berusia 14 tahun dan tengah menghabiskan masa liburannya di Jerman bersama ayah tirinya.

Alih-alih mendapat liburan yang menyenangkan, Kalinka justru meninggal. Berita kematian putrinya yang secara mendadak itu mengejutkan banyak orang, termasuk Bamberski.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil otopsi menemukan hal lain yang mencurigakan

Mulanya tak ada yang aneh dari kematian Kalinka. Dr. Krombach juga berdalih telah melakukan tindakan semampu yang ia bisa untuk menyelamatkan nyawa putri tirinya.

Krombach sempat menginjeksi Kalinka dengan suplemen besi yang ia nilai sebagai satu-satunya cara agar Kalinka dapat tertolong. Sayangnya, hal tersebut tak mampu menyelamatkan nyawa gadis malang itu. 

Hasil laporan medis menyebutkan penyebab kematian gadis itu karena kekurangan napas akibat muntah di dalam tubuhnya. Namun, hasil autopsi menemukan hal lain pada tubuh Kalinka.

Mereka melihat adanya kerusakan pada vagina gadis itu dengan sisertai dengan zat putih yang tak pernah diidentifikasi sebelumnya. Karena penemuan tersebut, Bamberski merasa ganjil dengan kematian putrinya. 

Ia akhirnya menjadi orang pertama yang menduga Krombach sebagai pembunuh putri kandungnya. Krombach juga sempat diusut dan diadili atas pembunuhan Kalinka di Jerman, tempat kematian Kalinka. Namun, pihak pengadilan di Jerman memutuskan tak menahan Krombach karena tidak ditemukan cukup bukti untuk menahannya.

Kejadian ini terjadi sebelum Uni Eropa terbentuk, sehingga mudah bagi Krombach untuk lari dari jeratan kasus pembunuhan Kalinka. Karena UE belum terbentuk, tak ada kesempatan bagi Krombach untuk diekstradisi ke Prancis, negara asal Bamberski yang berusaha untuk mengadilinya.

Walaupun begitu, Bamberski tetap berusaha untuk menahan Krombach dalam bentuk apa pun. Kasus pengadlian yang digugat Bamberski terhadap Krombach tetap dilaksanakan di Prancis. Sayangnya, Krombach selalu absen dalam persidangan, walaupun ia telah terbukti bersalah.

3 dari 3 halaman

Menculik pembunuh putrinya

Meskipun hakim telah memutuskan Krombach bersalah, Krombach tetap tak muncul serta menolak untuk pergi ke Prancis. Akan tetapi, di Jerman sendiri Krombach terlibat dalam serangkaian kasus yang menyeretnya, mulai dari narkoba, penculikan, penipuan, praktik medis secara ilegal hingga pemerkosaan.

Ia juga kerap dikenal hidup dengan berpindah-pindah, sehingga keberadaannya sulit sekali dideteksi. Bamberski juga berpacu dengan waktu untuk menangkap Krombach yang masih dianggap buron. Selama hampir mencapai 30 tahun lamanya, keadilan untuk putrinya sulit sekali didapatkan karena tersangka yang kerap melarikan diri dan bersembunyi. 

Selain itu, undang-undang pembatasan untuk menangkap pembunuh putrinya sudah semakin habis. Ia tak punya banyak waktu untuk berpikir hal lain selain menangkap Krombach demi keadilan bagi Kalinka. 

Bamberski tahu bahwa pembunuh putrinya akan melarikan diri dari kejaran hukum jika ia tak bertindak. Untuk itu ia telah menyiapkan rencana lain demi menangkap Krombach. Bamberski rela mengeluarkan $ 29,800 atau setara hampir Rp 400 juta kepada penculik profesional asal Rusia untuk menahan pembunuh putrinya.

Akhirnya pada Oktober 2009, pihak kepolisian Prancis menjemput Krombach yang babak belur di sebuah jalan dekat dengan Pengadilan Prancis. Setelah itu, Krombach akhirnya dinyatakan bersalah dengan hukuman 15 tahun penjara.

Karena merencanakan penculikan ini, Bamberski juga bersalah dan mendapat hukuman satu tahun penjara. Dia santai menerima hukuman itu karena untuknya yang terpenting adalah mendapatkan keadilan untuk putrinya.

"Pikiranku hanya penuh dengan Kalinka. Aku berjanji kepadanya untuk menyelesaikan persidangan sampai selesai dengan cara yang adil. Sekarang hal itu sudah tercapai. Keadilan telah dilaksanakan dalam kasusnya," ujar Bamberski.

Tak masalah bagi Bamberski untuk tinggal sementara di sel tahanan,  hal ini perlu dilakukan agar mendiang putrinya mendapat keadilan atas kasus kematiannya. Hidup Bamberski juga menjadi mudah setelah Krombach mendapat hukumannya.

 

Saksikan Video pilihan di Bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.