Sukses

Memutihkan Penis Jadi Tren Kekinian Kaum Pria, Berapa Biayanya?

Ternyata para pria mulai mencoba mempercantik alat vital mereka, salah satunya dengan memutihkan penis.

Liputan6.com, Thailand - Ternyata tidak hanya kaum hawa yang mementingkan area vitalnya dengan merawat atau melakukan sedot lemak vagina. Para pria juga mulai mencoba segala hal untuk mempercantik penisnya.

Seperti tren memutihkan penis yang baru-baru menjadi perbincangan viral publik.

Tren tersebut memang tengah booming di kalangan pria di Thailand. Lebih dari 100 pria setiap bulannya dilaporkan mengunjungi sebuah klinik di Negeri Gajah Putih tersebut yang menawarkan prosedur pemutihan penis.

"Saat ini banyak orang yang menanyakannya. Kami bahkan kini mendapatkan sekitar 100 klien sebulan, jadi sekitar 3-4 pasien sehari," kata Bunthita Wattanasiri, manajer departemen kulit dan laser Lelax Hospital kepada AFP.

Dalam perawatan tersebut, tim medis menggunakan laser khusus yang akan membuat warna kulit penis lebih cerah.

"Kita harus berhati-hati karena ini bagian tubuh yang sensitif," lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Biaya perawatan

Bunthita mengatakan bahwa sebagian besar kliennya berusia antara 22 hingga 55 tahun. Selain itu, perawatan memutihkan penis lebih populer di komunitas LGBTQ.

Jika tertarik melakukan perawatan tersebut, setiap orang akan dikenakan biaya sekitar Rp 8,7 juta untuk lima sesi pertemuan.

Perlu dicatat, jika bagian kulit kelamin lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya, itu sangat normal. Hal tersebut tergantung pada produksi melanin yang disebabkan oleh lonjakan estrogen dan testoteron yang diproduksi selama pubertas.

Jika kamu tetap menginginkan warna kelamin yang lebih cerah, pastikan kamu pergi ke medis yang khusus menanganinya daripada menggunakan produk atau perawatan yang beredar secara online.

Tentu untuk mendapatkan efek yang diinginkan, kamu perlu mengocek biaya besar. Selain itu, ada pula risiko infeksi dan bekas luka jika orang yang melakukan prosedur tidak melakukannya dengan benar.

(Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.