Sukses

Sambut 2018, Ini 10 Tradisi Unik Rayakan Tahun Baru

Malam tahun baru ternyata tak hanya dirayakan dengan kembang api, negara- negara ini merayakan tahun baru dengan cara berbeda.

Liputan6.com, Jakarta - Momen tahun baru memang selalu dinantikan banyak orang. Pergantian tahun pastinya selalu dirayakan dengan pemandangan meriah warna-warni kembang api.

Namun, tak semua negara selalu merayakan tahun baru dengan kemeriahan tersebut. Berikut ini merupakan tradisi unik di sejumlah negara dalam merayakan tahun baru, melansir Insider, Sabtu (30/12/2017).

1. Gunakan bola api pada festival 

Festival Hongmanay di Stonehaven, Skotlandia. Source: clan.com

Festival Hogmanay Fire merupakan acara yang terkenal di kalangan masyarakat Skotlandia ketika merayakan malam pergantian tahun. Sebelum menjelang tengah malam, biasanya mereka akan melakukan pawai.

Namun, acara utama mereka yakni memutar bola api lalu kemudian di lemparkan ke laut. Tentunya hal ini tak dilakukan sembarang orang, karena hanya orang-orang profesional yang boleh melakukannya.

Tradisi ini ditujukkan untuk menjernihkan air dari roh-roh jahat. Bola api yang digunakan merupakan simbol dari matahari.

2. Menanam pohon

Menyelam untuk menanam pohon di danau beku merupakan tradisi tahun baru di Siberia. Source: Cruise1st

Masyarakat di Siberia percaya bahwa menanam merupakan simbol untuk memulai sesuatu yang baru. Biasanya mereka dengan berani menyelam ke dalam danau atau sungai beku hanya untuk menanam tumbuhan di dasarnya. Tentunya tantangan ini kerap dijadikan sebagai ajang festival untuk merayakan tahun baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Makan 12 anggur

Untuk menghilangkan hal-hal buruk dan kemalangan, biasanya masyarakat Spanyol akan memenuhi mulut mereka dengan 12 anggur.

Hal ini dilakukan sedetik setelah pergantian tahun baru di tengah malam. Setiap anggur yang mereka makan dikabarkan representasi bentuk dari 12 bulan. Jika kamu tak bisa memakannya sekaligus maka kamu dianggap akan bernasib sial di tahun baru.

4. Lempar bunga putih ke laut

Pengikut agama Afro - Brazilian Umbanda membawa persembahan untuk Iemanja, di Pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil, (29/12). Acara ini dinamakan Worshippers yaitu pemberian kepada dewi laut dalam menyambut tahun baru. (REUTERS/Ricardo Moraes)

Masyarakat dengan agama Afro-Brazillian percaya bahwa menggunakan pakaian putih dan melempar bunga putih ke laut dapat memberikan kemakmuran bagi mereka di tahun baru.

Mereka sengaja membuangnya ke laut sebagai persembahan pada dewi laut, Iemanja. Memberikan persembahan bunga dan lilin punya simbol untuk menyanjungkan sang dewi tersebut.

3 dari 4 halaman

5. Memecahkan piring

Banyak orang di Kolombia dan di Ekuador membuat boneka orang-orangan atau boneka sawah semirip mungkin dengan orang yang kita benci atau orang yang telah meninggal di tahun lalu.

Biasanya mereka akan membakar boneka-boneka tersebut pada malam pergantian tahun. Tujuannya agar dapat meninggalkan hal-hal buruk yang telah terjadi pada tahun sebelumnya.

7. Membunyikan lonceng selama 108 kali

Tradisi Joya no Kane yang diadakan setiap akhir tahun di Jepang. Source: http://muza-chan.net

Tadisi membunyikan lonceng ini dinamakan dengan Joya no Kane. Setiap malam tahun baru di Jepang lonceng ini dibunyikan pada kuil-kuil Budha di Jepang.

Tanda dari 108 kali lonceng dibunyikan merupakan representasi kepercayaan dari ajaran agama Budha di Jepang tentang nafsu dan dosa di dunia.

4 dari 4 halaman

8. Membuang furnitur rumah

Mungkin inilah tradisi yang paling aneh dan dikecam banyak orang. Di Afrika Selatan, biasanya orang-orang akan menyelenggakan tahun baru mereka dengan membuang furnitur di rumah mereka. Hal ini dianggap dapat memberikan awal baru dengan membuang hal-hal lama yang membawa masalah.

9. Buah delima

Di Turki dan Armenia buah delima dianggap menjadi ikon penting untuk menandakan tahun baru. Masyarakat Turki biasanya membuka buah Delima sebagai simbol untuk mendapatkan kemakmuran dan kekayaan di tahun mendatang.

Sedangkan, Armenia lebih sering melempar buah delima ke jalan untuk memberikan keberuntungan. Semakin banyak biji yang jatuh ke tanah, maka kamu dianggap akan semakin sukses. Warna dari buah delima sendiri dianggap oleh mereka sebagai bentuk jantung manusia dan disimbolkan sebagai kehidupan, kesuburan, serta kesehatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.