Sukses

Ciptakan Alat Pendeteksi Timbal, Ilmuwan Cilik Dapat Rp 337 Juta

Atas penemuannya (alat pendeteksi timbal di air), gadis itu mendapat hadiah sebesar Rp 337 juta

Liputan6.com, Amerika Serikat - Seorang gadis berusia 11 tahun dari Colorado, Gitanjali Rao, baru saja memenangkan penghargaan "ilmuwan muda Amerika" dari Young Scientist Challenge. Gadis itu memenangkan hadiah sebesar 25 ribu dolar atau sekitar 337 juta rupiah untuk penemuannya.

Penemuan yang dibuat Gitanjali adalah sebuah alat yang mampu mendeteksi jika ada timbal dalam air yang Anda minum. Ia terinspirasi membuat alat tersebut setelah terjadinya krisis air di Flint, Michigan.

Penduduk Flint terpaksa minum air yang terkontaminasi akibat pemangkasan biaya oleh pemerintah setempat yang beralih ke sistem pipa berbeda. Pipa-pipa itu tidak ditangani dengan benar, menyebabkannya berkarat, menjadi sarang lintah, dan racun lainnya masuk ke air.

"Setelah saya belajar tentang Flint, saya terus melakukan penelitian dan mengikuti kasusnya. Saat saya melihat orang tua menguji timbal di air yang kami minum, di situlah ide tersebut timbul," ujar Gitanjali seperti dilansir dari Business Insider.

Menurut gadis itu, ia menyadari bahwa dengan menggunakan strip tes butuh banyak usaha untuk mendapatkan hasil yang akurat. Karena itu, ia berusaha menemukan cara tercepat dan akurat yang bermanfaat tidak hanya bagi orang tuanya, tapi juga bagi penduduk Flint dan seluruh dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga perangkat buatannya murah

Saat ini, ada dua cara untuk menguji timbal dalam air. Salah satunya adalah lewat laboratorium yang cukup menyita waktu. Yang lainnya adalah dengan menggunakan home-test strips. Anda akan mendapatkan hasil yang cepat meski tidak selalu akurat.

Perangkat yang diciptakan Gitanjali ini dinamakan "Tethys." Nama tersebut diberikan sesuai nama Titan, dewi air tawar dari Yunani.

Harga perangkat yang diciptakan anak itu pun tidak terlalu mahal. Hanya dengan 200 ribuan, Anda sudah bisa membuat prototipenya.

"Saya berencana untuk menggunakan sebagian besar uang tersebut dalam mengembangkan perangkat saya agar bisa tersedia secara komersial," pungkasnya.

(Sul/Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.