Sukses

Dulunya Pelacur, Ini Kisah Bajak Laut Wanita Paling Disegani

Wanita ini diketahui mengeluarkan undang-undang paling keras dalam sejarah bajak laut

Liputan6.com, Jakarta - Bajak laut pernah menikmati periode kesuksesan di perairan. Beberapa dari mereka, namanya sangat terkenal hingga membuat ketakutan orang yang mendengar namanya.

Tidak semua bajak laut hidup glamor seperti dalam film. Malahan, hidup mereka penuh dengan tipu muslihat dan haus darah. Tapi, ada satu nama bajak laut perempuan yang amat disegani. Dilansir dari unbelievable-facts, inilah dia:

Cheng I Sao dulunya adalah seorang pelacur yang bekerja di sebuah rumah pelacuran kecil di Guangzhou. Suatu saat, kakaknya ditangkap oleh bajak laut yang dipimpin oleh Zheng Yi.

Untuk menyelamatkan sang kakak, ia kemudian menikahi Zheng Yi, dan dengan cepat mengisi tampuk kepemimpinan setelah kematian suaminya. Ia diketahui telah mengeluarkan beberapa undang-undang paling keras dalam sejarah bajak laut untuk menyatukan krunya.

Pertama, siapa pun yang melakukan perintah yang tidak berasal darinya atau tidak mematuhi perintahnya, akan dipenggal di tempat. Kedua, dilarang mencuri dari dana publik atau penduduk desa yang memasok bajak laut tersebut.

Ketiga, semua barang yang diambil sebagai barang rampasan harus dipresentasikan untuk pemeriksaan kelompok. Kempat, uang akan diserahkan ke pemimpin skuadron yang akan membagikan uang ke anggota agar sisanya bisa digunakan untuk membeli persediaan untuk kapal yang tak berhasil.

Selain itu, ia juga memiliki kode hukum khusus untuk tawanan wanita. Meski sebagian besar wanita dilepaskan segera, beberapa anggota kru diperbolehkan memilih yang cantik untuk dijadikan istri mereka. Di kapal Cheng, bajak laut yang memerkosa tawanan wanita akan dihukum mati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak dihukum dan pensiun jadi bajak laut

Jika seorang bajak laut melakukan hubungan seksual dengan tawanan wanita, keduanya akan dihukum. Pria akan dipancung, sementara wanita akan dimasukkan ke meriam yang kemudian ditembakkan.

Meski sangat keras, Cheng adalah wanita yang baik. Ia kemudian menikahi Cheung Po Tsai, anak angkat suaminya. Dengan bantuannya, ia menuntut uang perlindungan dari masyarakat pesisir.

Tak hanya itu, Cheng juga menyerang kapal-kapal di Laut Cina Selatan dan pernah menculik Richard Glasspoole, seorang perwira kapal East India Company The Marquis of Ely.

Pada tahun 1810, wanita ini dikalahkan oleh tentara Portugis. Cheng mengambil amnesti yang ditawarkan oleh pemerintah Tiongkok dan pensiun dari dunia bajak laut dengan barang jarahannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.