Sukses

Penelitian Siswa SMA tentang Bahaya WiFi Buat Kagum Ilmuwan

Penelitian mereka dikagumi oleh para peneliti di Inggris, Belanda, dan Swedia.

Liputan6.com, Jakarta Zaman sekarang, setiap orang terhubung dengan internet. Ponsel dan komputer membuat kita sangat mudah untuk tetap berkomunikasi dengan orang-orang yang tinggal jauh. Tapi, seberapa besar biaya yang kita harus bayar karena kemudahan itu?

Lima orang siswa SMA melakukan eksperimen untuk kelas Biologi mereka dan mengajukan pertanyaan yang sama. Seperti apa dampak wi-fi bagi kesehatan kita? Dan penelitian mereka dikagumi oleh para peneliti di Inggris, Belanda, dan Swedia.

"Kita semua sering mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah, tidur dengan ponsel di sebelah kita. Kami ingin mengetahui lebih jauh," jelas Lea Nielsen, salah satu siswa yang terlibat dalam percobaan itu.

Para remaja itu memutuskan untuk melakukan percobaan untuk melihat apakah wi-fi merupakan penyebab itu semua. Mereka kemudian mengambil 400 biji cress (Lepidium sativum) dan memisahkannya di antara 12 kontainer yang berbeda.

Semua kontainer disimpan di ruangan yang sama, pada suhu yang sama, dengan jumlah air yang sama. Enam dari kontainer diletakkan di sebelah router wi-fi yang memancarkan jenis radiasi yang sama dengan ponsel. Setelah 12 hari, hasilnya sangat mengejutkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Penelitian

Biji cress yang disimpan jauh dari router wi-fi, tumbuh dengan sehat dan subur. Sementara benih yang ada di sebelah router? Benih itu sebagian besar mati atau bermutasi. Mereka tidak tumbuh sama sekali.

"Ini benar-benar menakutkan betapa besar pengaruhnya. Kami sangat terkejut dengan hasilnya," kata Lea.

Eksperimen mereka menyimpulkan bahwa radiasi wi-fi dapat mengekspos tubuh Anda ke elemen yang sangat memengaruhi kesehatan Anda. Para remaja itu pun berpendapat sudah seharusnya seseorang tidur dengan ponsel yang jauh atau diletakkan di ruangan lain dan komputer harus dimatikan agar mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Olle Johansson, seorang profesor terkemuka di Karolinska Insitute di Stockholm mengatakan bahwa ia dan timnya akan mengulangi eksperimen tersebut untuk mempelajari lebih jauh lagi. Tapi ia memuji eksperimen brilian gadis-gadis itu.

"Mereka tetap berada dalam lingkup pengetahuan mereka, dengan terampil menerapkan dan mengembangkan eksperimen yang sangat elegan," pungkas Olle.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.